Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert Gigi (gambar). Saya mendapatkan file hasil scan dari ketiga buku ini dari teman di sebuah whatsapp group, yang menurut penuturannya juga diperolehnya dari internet. Karena saya pikir ini penting untuk disimpan dan dibagikan untuk edukasi ufologi, saya kemudian memasangnya di blog ini. Jika tertarik untuk membacanya, klik caption yang ada di gambar untuk menuju situs Mediafire. Anda bisa mengunduhnya dengan mudah. Silahkan beritahu saya jika ada kesulitan saat mengunduh. Selamat membaca.
Selasa, 29 Oktober 2024
Rabu, 16 Oktober 2024
Segitiga Bermuda, Terbitan Tanadi Group (Era 80an)
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk seperti majalah berjudul Segitiga Bermuda: Pangkalan ... Apa?
Saya mengetahui buku/majalah ini sekitar beberapa tahun lalu, dijual di sebuah lapak online. Namun harga yang dipatok cukup mahal. Akhirnya buku/majalah tersebut dibeli oleh teman saya. Saat berkunjung ke rumahnya, saya meminjam dan kemudian mendigitalisasi majalah tersebut. Saya hanya menggunakan kamera ponsel saya dan kemudian saya buat pdf-nya agar informasi yang terdapat di majalah tersebut dapat dibaca dan setidaknya terarsip secara digital.
Semoga bermanfaat.
Link download:
Selasa, 15 Oktober 2024
Hasil lomba mewarnai di acara Pekan Ufologi dan Antariksa #2
Salah satu acara dalam Pekan Ufologi dan Antariksa #2 adalah lomba mewarnai untuk kategori PAUD dan TK. Bertempat di UFO Monument atau Kedai Suru Pitoe, 6 Oktober 2024, acara lomba mewarnai untuk anak PAUD dan TK, diikuti oleh hampir 40 peserta. Karya yang dihasilkan sangat bagus-bagus dan akhirnya juri memutuskan pemenangnya adalah sebagai berikut:
Para pemenang kiategori PAUD |
Karya mewarnai Juara 1 kategori PAUD |
Juara Kategori PAUD
Juara 1 : Alexa Galenka K
Juara 2 : Alexandra Galenka K
Juara 3 : Sika Ayu
Harapan 1 : Muh. Elramdan A.
Harapan 2 : Alzoya Mysha Kaneshia R.
Harapan 3 : Elrangga Gibran A.
Para pemenang kiategori TK |
Karya mewarnai Juara 1 kategori TK |
Juara 1 : Aqilla Alfathunnisa
Juara 2 : Shoffi Arasyi
Juara 3 : Viona Claudia
Harapan 1 : Azura Yufannani
Harapan 2 : Arkadewi Citra Saraswati
Harapan 3 : Aiska Rusdi
Selamat untuk para pemenang. Terus dan kembangkan bakat seni yang dimiliki. Semoga juga nanti akan makin menyukai ilmu keantariksaan. Sukses selalu.
Pekan Ufologi dan Antariksa #2
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024). Kegiatan diselenggarakan di Monument UFO/Crop Circle, yang terletak di Suru Pitoe, Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Acara ini merupakan acara tahunan, yang pertama diadakan di tempat yang sama, namun ada berbagai kegiatan yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini selain ada Lomba Mewarnai yang diikuti oleh sekitar 40 anak-anak TK dan PAUD, ada juga pameran lukisan, diorama dan papercraft bertemakan UFO dan antariksa. Konsep pameran menampilkan karya lukisan dan diorama yang dari bahan bekas. Respon pengunjung, antusias untuk diadakan terus tahun depan dengan menyelenggarakan acara yang lebih beragam. Ada model pesawat antariksa karya Eliyyah, yang masih berusia 10 tahun, siswa kelas 3 SD dari Kidsland Penagreen Solo, yang dirangkai dari berbagai bahan bekas.
Acara juga dimeriahkan dengan adanya peluncuran roket air dari Griya Antariksa. Memperkenalkan cara kerja roket kepada anak-anak untuk menumbuhkan minat akan sain dan antariksa. Selain itu, Hangno Hartono dari Omah Budaya Kahangnan memberikan workshop cara membuat wayang alien dari berbagai bahan daur ulang.
Orang tua peserta antusias mengantarkan putra putrinya mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan mulai jam 7 pagi hingga tengah hari. Peserta yang hadir diperkirakan sekitar 120 orang. Ada sekitar hampir 50 anak yang hadir. Orang yang dewasa sekitar 70 orang. Rentang usia mulai dari 3 hingga 6 tahun yang mengikuti lomba, dan sekitar 15-50 tahun yang hadir di acara tersebut melihat berlangsungnya lomba, workshop peluncuran roket air serta diskusi . Setelah lomba mewarnai selesai, diadakan acara diskusi santai membahas tema UFO. Peserta yang hadir ada dari Temanggung, Solo hingga Surabaya.
Ada juga pameran lukisan yang diikuti oleh Ferdinand Krista, Stefany Adi Wahyuningrum serta Vito Pranaya. Vito juga ikut memamerkan karya papercraftnya berupa pesawat Apollo yang mendarat di Bulan. Yonz Dickinsons membuat diorama eksplorasi pertambangan di planet lain dengan gayanya yang khas. Sementara Adrian memamerkan dua buah karya diorama UFO yang jatuh.
Berbagai diorama yang ditampilkan |
Lukisan karya Stefany Adi Wahyuningrum |
Ferdinand Krista |
Diorama papercraft pendaratan Apollo di Bulan karya Vito Pranaya |
Vito Pranaya |
Selasa, 05 Maret 2024
Artifak UFO di Kabupaten Kupang, NTT
Willy Soeharly |
Artifak tersebut ditemukan oleh Castillo ketika sedang melakukan penelitian di Bukit Setan di Kabupaten Oesu'u, Kabupaten Kupang. Ia menemukannya di sebuah tempat seperti gua. Ia melihat ada tumpukan batu (yang mungkin menarik perhatiannya). Lalu batu tersebut ia ambil dan bawa pulang. Batu itu berbentuk aneh. Pernah hendak dibelah oleh Castillo namun ternyata batu itu keras sekali.
Batu tersebut sangat aneh seperti ada dua buah batu yang diikat dan ada gambar bintang, matahari dan orang yg menunjuk ke atas, dan ada anak panah yang menunjuk pada 1 bintang.
Menurut Willy, batu tersebut mengandung magnet, kemungkinan jg mengandung radioaktif. Salah satu email dari willy ke BETA-UFO menuturkan: "C.A. Castillo meninggal karena karena sakit dan sudah lanjut usia. Batu tersebut didapatkan di bukit Nitnai pada tahun 1992, dibukit itu dulunya ada tiga titik berwarna hitam berbentuk segitiga dan menurut beliau itu tempat mendaratnya UFO, sehingga beliau menghubungkan batu tersebut dgn UFO. kami juga sempat meninjau lokasi di bukit nitnai, tapi karena erosi ketiga titik hitam itu tidak kami temukan, yang kami temukan adalah tanah-tanah yg seperti terbakar namun sudah menjadi batu. Kami cukup puas dengan keterangan warga di sana bahwa bukit itu dulunya pada tahun 1980-an sampai dengan 1990-an banyak lampu2 terang panjang kira-kira 1 meter bergelantungan di pohon-pohon di sekitar bukit, dan padahal didaerah itu tdk ada listrik, sehingga masyarakat menggangapnya setan dan dinamakan bukt setan."
Artifak itu sepeninggal Castillo masih ada dan berada di rumah keluarganya. Willy ketika hendak memotret batu itu sempat diingatkan oleh istri alm. Castillo supaya berhati-hati jangan sampai kameranya rusak karena sebelumnya pernah ada yang memotret namun kameranya malah rusak. Willy memotretnya dengan menggunakan kamera ponsel Nokia N73.
Menurut alm. Castillo, warga setempat sering melihat ada obyek seperti lampu neon turun di Bukit Setan. Menurut alm Castillo juga, Bukit Setan mengandung banyak uranium. Willy sempat menanyakan ke Dinas Pertambangan bahwa memang bukit tersebut mengandung uranium namun uranium yang tergolong masih muda.
Informasi lain dari Willy bahwa di tahun 1993 pernah terjadi penampakan UFO di Perumnas Oebobo (tidak jelas namanya) di Kupang. Rupanya itu sering terjadi dan disaksikan oleh warga setempat. Warga bingung mau melaporkan kepada siapa. Sejak tahun 1993 fenomena ini sudah tidak pernah muncul lagi.
Sementara itu di wilayah Ngilmina, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, kira-kira tahun 1983, pernah terjadi kasus dimana seorang penambang pasir warga setempat disinari oleh cahaya/lampu sorot aneh. Waktu itu ada tiga orang hendak menambang pasir. Tiba-tiba salah satu dari mereka tersorot oleh cahaya/lampu sorot itu. Setelah kejadian itu orang itu takut jika hendak menyalakan barang-barang elektronik.
Ukuran batunya cukup kecil, sebesar dua kepalan tangan. Saat ini batu tersebut disimpan oleh anaknya C.A. Castillo yang bernama Alfred. Hal yang menarik adalah, saat batu tersebut berada di rumah C.A. Castillo yang saat itu tinggal di perumnas, pada bulan Mei 1993, nampak sebuah UFO di sana. Bentuknya seperti piring (bulat) dan ada lampu warna biru di bawahnya. Terbang rendah lebih tinggi sedikit dari tiang listrik.. dan terbanganya seperti berayun - ayun (maju mundur), seperti oleng-oleng, dengan ukuran sekitar 5 sampai 7 meter (diameter).
C.A. Castillo menurut keterangan Willy, tertarik meneliti di bukit Nitnai tersebut karena menduga pendaratan ufo di sana. Menurut informasi yang disampaikan, di tempat ditemukannya batu itu, ada tanda tanah terbakar dengan bentuk segitiga, yang jaraknya dari satu titik ke titik yang lain kurang lebih 3 sampai 4 meter. Diperkirakan itu adalah jejak kaki pendaratannya.
Willy menunjukkan koordinat bukit setan yang disurveinya ada di 10° 9'12.15"S - 123°48'0.57"E. Lokasinya tandus, mengandung uranium.
Selasa, 19 Desember 2023
Kongres AS berupaya untuk mendeklasifikasi catatan UFO
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkannya tetap dirahasiakan.
Oleh Ameya Paleja
Kongres AS telah memberikan persetujuannya terhadap undang-undang yang mengarahkan pemerintah untuk merilis catatan terkait fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP), yang dikenal sebagai benda terbang tak dikenal (UFO), tetapi juga memberikan wewenang kepada departemen untuk merahasiakannya jika diperlukan.
Selama bertahun-tahun, UFO berhasil menjadi berita utama dan memicu teori konspirasi karena pemerintah AS hanya mengungkapkan sedikit informasi tentang penampakan ini. Selama beberapa tahun terakhir, hal ini tampaknya akan mengalami perubahan besar setelah Departemen Pertahanan membentuk Kantor Resolusi Anomali Seluruh Domain (AARO).
Perubahan terminologi pada UAP juga menyebabkan penampakan serupa di wilayah lain di bawah naungan AARO, dan muncul harapan akan adanya transparansi yang lebih besar dari sebuah organisasi pusat yang akan memperhatikan pelaporan dan resolusi penampakan ini dan lebih terlibat dengan masyarakat dibandingkan dengan departemen militer. lebih awal.
Amandemen Putaran Schumer
Awal Juli tahun ini, NASA menunjuk Mark McInerney sebagai direktur pertama penelitian UAP dan juga berjanji untuk mengalihkan "konservasi UAP dari sensasionalisme ke sains", The Guardian melaporkan.
Para anggota parlemen juga nampaknya ingin meningkatkan akuntabilitas pemerintah, dan dengan harapan inilah Amandemen Schumer-Rounds diharapkan dapat dimasukkan ke dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, yang mendapatkan dukungan bipartisan.
Bahasa keras yang digunakan dalam dokumen tersebut mengharuskan Pentagon untuk mendeklasifikasi catatan terkait penampakan yang diketahui publik tanpa peninjauan. Para ahli dalam persidangan menambahkan bahwa amandemen tersebut akan memfasilitasi pembentukan dewan peninjau yang disetujui Senat yang akan bekerja secara independen, memiliki wewenang untuk memanggil pengadilan, dan staf untuk mencari catatan.
Sebaliknya, apa yang disetujui Kongres
Sesuai ketentuan baru NDAA, Arsip Nasional AS kini harus mengumpulkan semua dokumen tentang UAP, teknologi yang tidak diketahui asal usulnya, dan kecerdasan non-manusia. Catatan-catatan ini akan dirilis setelah 25 tahun pembuatannya kecuali Presiden mengarahkannya untuk tetap dirahasiakan. Alternatifnya, dokumen-dokumen tersebut juga dapat dirilis lebih cepat jika lembaga yang menciptakannya mengizinkan pengungkapan tersebut.
Para pendukung transparansi merasa kecewa karena ketentuan-ketentuan baru ini menempatkan wewenang pengambilan keputusan berada di tangan lembaga-lembaga yang dulu merahasiakan informasi tersebut. Hal ini mungkin juga semakin menambah keraguan bahwa pemerintah AS mengetahui lebih banyak tentang UFO dan asal-usulnya daripada yang ingin mereka ungkapkan. Baru-baru ini, para pengungkap fakta (whistleblower) menuduh bahwa pemerintah memiliki akses terhadap UAP yang rusak dan "bahan biologis" yang diambil dari situs tersebut.
Namun, lembaga-lembaga pemerintah hanya mengungkapkan sedikit hal, bahkan setelah pembentukan AARO. Dalam laporan tahunannya, badan tersebut mengatakan meskipun ratusan penampakan UAP telah dilaporkan, tidak ada yang membawa tanda-tanda kehidupan alien. Banyak dari penampakan tersebut tetap tidak terkarakterisasi dan tidak teridentifikasi, meskipun mereka menunjukkan "karakteristik penerbangan atau kemampuan kinerja yang tidak biasa".
NASA sendiri telah menolak anggapan bahwa mereka menyembunyikan bukti-bukti tentang kehidupan di luar bumi dan merekomendasikan pembentukan pasukan global pengamat langit yang dapat membantu menangkap lebih banyak bukti guna membantu mengungkap fenomena ini.
Sumber: https://interestingengineering.com/culture/ufo-records-us-congress
Kamis, 05 Oktober 2023
Pameran UNKNOWN ENCOUNTERS
World Space Week 2023
9 - 16 Oktober 2023
Tempat: Crop Circle / UFO Monument
[Kedai Suru Pitoe]
Jogotirto, Berbah, Sleman
Yogyakarta
Pameran ini menampilkan karya Nur Agustinus yang memvisualkan beberapa kasus perjumpaan dengan sesuatu yang masih tidak diketahui. Karyanya ini dimulai dari sebuah tantangan untuk melakukan one day one drawing. Gambar dibuat melalui goras goresnya di atas kertas, lalu pewarnaannya dilakukan secara digital.
Selasa, 03 Oktober 2023
UFOLOGI: Refleksi Pencarian dan Investigasi UFO
Persoalan UFO seringkali dipertanyakan antara fakta dengan fiksi, antara nyata dengan fantasi. Ada dua hal yang harus diperhatikan saat membahas fenomena ini, yakni antara keyakinan dan sikap. Keyakinan ini berkaitan dengan fakta atau kejadian, misalnya apakah kita yakin bahwa fakta itu benar terjadi atau tidak. Sebagai contoh, saat ada yang bersaksi mengalami peristiwa diculik oleh alien, apakah kita yakin bahwa kejadian yang dialami oleh saksi tersebut benar atau tidak. Akan selalu ada sikap skeptis yang meragukannya karena biasanya hanya berupa klaim sepihak, Apakah tuntutan open-minded berarti harus terbuka untuk percaya begitu saja?
Lalu, bagaimana cara melakukan investigasinya? Apakah metodologi penelitian yang umum dilakukan bisa diterapkan di bidang ufologi? Hal ini sungguh penting karena tidak mudah merumuskan yang sesuai sebab obyeknya sendiri masih misterius. Sebagian dari kita tentu ada yang percaya bahwa UFO itu nyata adanya. Tapi banyak juga orang belum yakin akan adanya UFO. Bahkan kebanyakan berpendapat bahwa UFO masih di ranah unknown, sesuatu yang belum terungkap eksistensinya
Judul buku: UFOLOGI: Refleksi Pencarian dan Investigasi UFO
Penulis: Nur Agustinus
Tebal 165 Halaman
Penerbit: Bina Grahita Mandiri
ISBN: menyusul
Cetakan pertama: Oktober 2023
Dapat dibeli lewat Tokopedia:
https://tokopedia.link/ScF4XD8EFFb
https://www.tokopedia.com/binagrahita
Harga: Rp 85.000,-
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Seorang pilot Angkatan Udara Italia saat menyelesaikan misi pengintaiannya, dalam perjalanan kembali ke pangkalan di Treviso, melihat dan se...
-
Saat UFO Menghancurkan Pesawat yang Menyerangnya Ditulis oleh: Ansh Srivastava Diterjemahkan untuk Infoufo Network. Dikenal sebagai “ Perist...
-
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkan...
-
Dilaporkan oleh Sdr. Kevin ke Nur Agustinus (BETA-UFO Indonesia), 18 Februari 2020 melalui inbox messenger. Tulisan telah diedit seperluny...
-
Kompas, Senin, 4 Agustus 1997 Mungkin Ada Kehidupan di Luar Bumi San Francisco, Minggu Richard Hoover saat memberi ceramah di IU...