Selasa, 26 November 2019

Film tentang UFO, alien dan luar angkasa tempo dulu


Tertarik dengan Film Fiksi Ilmiah tentang UFO, Alien dan Luar Angkasa?


Film fiksi ilmiah tentang luar angkasa, alien atau lainnya:

Halusinasi Tentang UFO Makin Canggih

INTISARI / NOVEMBER 1998 No. 424

Bertahun-tahun penjajakan mengenai UFO (objek terbang tak teridentifikasi) dan makhluk cerdas luar bumi belum terbukti secara ilmiah. Tapi secara empiris pertemuan antarmakhluk konon terus berlangsung. Seberapa jauh bukti-bukti itu bisa dipercaya?

Sendirikah manusia di alam raya yang mahaluas ini? Adakah kehidupan tinggi lain selain manusia? Adakah kehidupan di planet lain? Pertanyaan macam itu sudah lama menggantung dalam benak manusia kurenanya memunculkan berbagai penyelidikan yang curiga ada kehidupan lain di “sana”. Upaya penjajakan dijalankan. Pada 1948 Angkatan Udara AS mulai mencatat laporan-laporan penglihatan UFO, yang dinamai Project Blue Book. Sederetan radar deteksi dipasang di dekat bandar udara Washington pada Juli 1952.

Proyek ini dikomandoi oleh H.P. Robertson, fisikawan asal Institut Teknologi Kalifornia yang diperkuat oleh sederetaran pakar meteorologi dan astronomi. Menjelang tahun 1969 proyek itu melaporkan adanya 12.618 pandangan mata atau kejadian. Sebagian besar diidentifikasikan sebagai fenomena meteorologis astronomis. Belakangan muncul pusat-pusat studi yung masuk kategori SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence, pencarian makhluk angkasa luar). Dalam bendera SETI ini salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah CONTACT, The Consruction and Contemplation of Beliveable Alien Culture (tafsiran dan renungan tentang makhluk luar bumi). Proyek senilai AS $100 juta ini diprakarsai oleh Badan Antariksa AS (NASA) berlangsung sejak 12 Oktober 1992. Teleskop-teleskop radio dipasang membentang dari bagian utara hingga selatan AS. Di Gunung Wilson (+ 1.700)’ Los Angeles, terdapat antena raksasa yang mengarah ke bintang-bintang yang masuk daftar target. Setiap gugusan bintang dipantau sekurang-kurangnya 200 kali selama lima menit dengan 200 frekuensi berbeda. Pesan-pesan selamat datang dan perdamaian pun dikumandangkan.

“Datanglah segera. Kami spesies muda yang masih harus banyak belajar,” begitu bunyi pesan itu. Sayang, sejauh ini proyek tersebut belum menemukan titik terang akan keberadaan makhluk lain. Paling tidak itulah kesimpulan sementara proyek SETI Universitas Harvard, AS, tahun 1998 di salah satu situs Internet. Kesimpulan itu nyata-nyata berseberangan dengan pelbagai laporan tentang adanya kunjungan benda terbang tak dikenal (UFO) atau makhluk ekstra cerdas (ET) ke dalam orbit bumi sejak puluhan tahun lalu.

Berseragam tentara

Kasus aneh di Rio de Janeiro pada 15 September 1977, misalnya. Pengemudi bus, Antonio La Rubia, sedang menuju tempat kerja pada pukul 14.20 ketika melihat benda terang. Objek berbentuk topi tampak berputar di atas lapangan sepakbola. Karena takut, ia lari, tetapi segera dilumpuhkan oleh sinar biru. Lalu muncul makhluk setinggi 120 cm dengan antena di tengah kepala dengan badan tertutup “kulit” dari aluminium.

Makhluk aneh yang memiloti UFO itu umumnya disebut sebagai “Close Encounters of the Third Kind”, yang juga judul sebuah film tentang makhluk UFO karya Steven Spielberg 1977. Satu dari tiga penglihatan UFO melibatkan adanya makhluk ini. Bahkan sejak awal abad XX, beberapa pertemuan menunjukkan ada penumpang dalam UFO. Di hutan Thessalonica, Yunani, misalnya, pada akhir musim panas tahun 1938, seorang penduduk desa New Apollonia melihat benda setinggi 2,7 m di tanah terbuka. Dua makhluk mirip manusia tapi lebih tinggi berdiri di sebelahnya. Kepalanya besar, mata merah dengan kulit merah karena terbakar sinar matahari. Seragam mereka mirip tentara Inggris. Begitu sadar kalau diamati, mereka berlompatan ke dalam “telur raksasa” itu. Tiba-tiba sesuatu yang menyerupai balon muncul dan menggembung di atas telur dan benda itu pun melesat ke atas lalu menghilang.

Pertemuan-pertemuan aneh terus berlanjut. Di sebuah dusun kecil, Kelly, dekat Hopkinsville, Kentucky, AS, sebuah keluarga bersama dua temannya dikepung dan diisolasi oleh kelompok orang kerdil setinggi satu meteran. Mereka berkaki pendek dengan kepala berukuran besar, mata kuning menyala, dan telinga raksasa. Makhluk warna metalik itu muncul di kegelapan malam tanggal 21-22 Agustus 1955 dan berulang-ulang menyerbu rumah antara pukul 19.30-04.45. Penduduk yang ketakutan mencoba mengusir dengan menembaki mereka. Tapi, meski setiap kali tertembak sampai jungkir balik tunggang-langgang, mereka tetap pulih dan muncul kembali tanpa cedera.

Lagi, pada 6 Desember 1972, di Genoa seorang penjaga malam Fortunato Zanfretta (26) merasa didorong ke tanah oleh makhluk raksasa setinggi 3 m. Badannya berupa daging berlipat-lipat warna abu-abu gelap. Dengan kepala berbentuk aneh, dua tanduk ada di sisi dahi, matanya kuning berbentuk segitiga, agak terangkat. Zanfretta mencatat ada kerutan bercahaya di dahi, yang ia pikir mata ketiga. Tiba-tiba makhluk itu menghilang dan pesawat raksasa berbentuk segitiga naik ke atas di belakang gedung dengan suara yang memekakkan telinga. Dalam relasi dengan manusia makhluk angkasa ini kadang memang bertindak keterlaluan, misalnya menculik dan membawa korban ke dalam “dunianya”. Itulah yang dialami oleh Antonio Villas Boas, petani asal Brasil. Ia diculik dan diajak bermain cinta oleh penumpang wanita yang cantik dalam piring terbang tahun 1957.

Ada lagi pasangan AS setengah tua, Betty dan Barney Hill, yang berhadapan dengan UFO ketika lewat White Mountains, New Hampshire, malam-malam September 1961. Dua minggu kemudian Betty mendapatkan serangkaian mimpi buruk. Ia merasa dikelilingi oleh sejumlah orang kecil, humanoid abu-abu memakai seragam tentara. Ia dan Barney lalu minta bantuan seorang hipnoterapis, Dr. Benjamin Simon. Di bawah pengaruh hipnosis suami-istri itu menceritakan kondisi penculikan. Keduanya dikeluarkan paksa dari mobil oleh hampir selusin makhluk luar. Semua pendek, berkulit abu-abu, berambut hitam, berbibir biru, dengan hidung panjang. Mereka dipaksa masuk ke pesawat UFO lalu terbang untuk pemeriksaan kesehatan.

Sebuah alat berat diletakkan di atas alat vital Barney, sedang Betty menjalani tes kehamilan, padahal ia sudah tidak punya rahim. Ketika kembali ke mobil, pasutri itu sudah tak ingat apa-apa.

Ufonauts, pilot UFO
Atas dasar ciri-ciri pertemuan dengan manusia, para ahli dan pengamat UFO memilahnya menjadi tiga kategori. Yakni pertemuan tanpa kontak fisik, pertemuan dengan kontak fisik, dan pertemuan dengan melibatkan makhluk UFO. Pada pertemuan tanpa kontak fisik biasanya si saksi hanya melihat benda terbang pada jarak kurang dari 150 m. Kendati berbentuk oval, berkubah, dan tanpa sayap, benda ini bisa berputar-putar dan terbang dengan kecepatan tinggi. Lintasannya vertikal, dan lepas landas dengan kemiringan 45' atau lebih. Pertemuan dengan kontak fisik mirip dengan jenis pertama tetapi plus akibat fisik yang ditimbulkan. Tumbuhan terbakar atau hangus, ranting pohon patah, binatang ketakutan atau terluka. Benda-benda terutama kendaraan bermotor tiba-tiba lumpuh, mesin mati, radio tak bisa menangkap gelombang, lampu mengecil atau padam.

Sedang pada jenis ketiga, pertemuan itu ditandai oleh kehadiran penumpang dengan aneka warna, bentuk, dan ukuran. Beberapa laporan ada yang menyebut sebesar manusia dengan bentuk yang sempurna. Di balik pertemuan itu ufonauts (pilot UFO) menjadi pusat perhatian.

Gambaran-gambaran tentang dia dinilai terlampau “manusiawi” untuk dianggap benar-benar makhluk asing. Wujud fisiknya selalu mirip manusia dengan dua tangan, dua lengan, dan satu kepala. Tetapi detilnya terlampau beragam sehingga bisa jadi ada ratusan spesies makhluk asing.

Berjenis-jenis makhluk asing inilah yang sulit dipercaya, ungkap Patrick Huyghe, pengarang The Field Guide to Extraterrestrial. “Dari Amerika Selatan dilaporkan kemunculan makhluk kerdil hitam yang agresif. Di benua Eropa, terutama Inggris, makhluknya tinggi, berambut pirang, mata biru, dan watak lebih ramah. Keragaman tampilan berdasarkan wilayah munculnya ini membuat UFO diragukan kalau berasal dari luar bumi, karena perbedaannya menuruti pola budaya dan masa saat mereka dilaporkan muncul. Maka makhluk UFO itu sebenarnya khayal saja,” tulis Huyghe.

Pandangan Huyghe disokong oleh para ufolog Eropa, sebaliknya ditolak para peneliti UFO Amerika yang tetap percaya, piring terbang adalah pesawat luar angkasa yang datang dari planet lain. Namun, hipotesa adanya makhluk ET (ekstraterestrial) tetap punya banyak lubang untuk dipertanyakan. Misalnya, harus ada wahana angkasa dengan kecepatan sama atau melebihi kecepatan cahaya (+ 300.000 km/detik) guna menjembatani ruang antarplanet yang sangat jauh. Nah, menurut perkiraan Einstein, wahana yang secepat itu belum tersedia.

Sebatas halusinasi

Pertanyaan lain. Banyak ufolog tidak bisa mengerti mengapa harus ada begitu hanyak kemunculan UFO yang dilaporkan sampai 100.000 buah? Soalnya, kalau “makhluk cerdas” mau tahu kondisi bumi tentu tak perlu datang berombongan. Cukup dengan beberapa saja membawa misi pengambilan contoh bumi. Ganjalan keberadaan UFO juga muncul oleh penggambaran para saksi mata yang mengatakan bagaimana UFO sering dilihat melakukan pembelokan tajam 90'. Manuver itu bukan hanya bisa mematikan bagi pilot berpengaluman, namun juga makhluk luar angkasa yang mirip kita.

Namun, keberatan-keberatan di atas ditolak mentah-mentah oleh sebagian ufolog. Ada yang berpendapat, makhluk ET pastilah jauh lebih tangguh dibandingkan dengan manusia bumi. Bahkan Gerald Heard, yang tahun 1951 menulis Is Another World Watching? salah satu buku pertama tentang piring terbang, mengatakan wahana itu adalah kapal angkasa dari Planet Mars yang dipiloti oleh lebah super canggih, sepanjang kira-kira dua inci (5 cm). Sebab, hanya binatang ini yang bisa menerima gaya G (gravitasi) yang ditimbulkan oleh sebuah piring terbang. Lucunya, ketika belakangan ilmuwan menemukan bahwa di Planet Venus dan Mars tak mungkin ada kehidupan, para pelosor UFO lalu mulai menyebutkan “asal-usul” UFO yang makin jauh.

Betapa pun, kaum ufolog sendiri memperkirakan antara 85-95 % laporan tentang UFO, kalau diselidiki dengam benar, pasti bisa dijelaskan, sehingga termasuk kategori “identified”, daripada “unidentified” seperti yang tersirat dalam istilah UFO sendiri. Contohnya dialami Donald Menzel, direktur Observatorium Harvard College, yang mengungkapkan banyak penglihatan piring terbang sebenarnya cuma sebatas penglihatan maya akibat gejala astronomi. Misalnya, Planet Venus yang karena terdistorsi oleh kondisi atmosfer yang luar biasa dapat “berubah” bentuk seperti piringan yang melesat ke sana kemari.

Menzel sendiri mengaku pernah mengalami salah persepsi. Ketika itu sebelum fajar tiba, 3 Maret 1995, ia sedang menerbangkan pesawat bomber tua ke kota Fairbanks. Tiba-tiba dari arah horison ada kilap terang yang melesat ke arahnya dan berhenti pada jarak 90 m. Tampak objek warna perak metalik dengan kelap-kelip cahaya hijau serta merah, dan seperti punya baling-baling dibagian atasnya. Menzel kontan berpikiran benda itu meteor, tetapi perilakunya tidak seperti meteor. Apakah itu halusinasi? Lalu ia menanggalkan kacamata guna memastikan hal itu bukan karena refleksi. Kemudian cahaya itu tiba-tiba berkelebat dengan percepatan yang sulit dipercaya, dan hilang di atas horison hanya dalam dua detik. Baru saat cahaya itu muncul lagi pada posisi yang sama, Menzel menyadari yang dilihatnya itu adalah sebuah binatang, mungkin Sirius yang ada di bawah horison. Andaikan orang lain yang menyaksikannya, mungkin ia akan beranggapan telah melihat UFO.

Kasus “cahaya angkasa” itu menunjukkan, pengamat yang sudah terlatih pun bisa salah mengidentifikasi. Belum lagi, radar pengamat lalu-lintas benda di angkasa pun ternyata tak luput dari kesalahan. Ia bisa gagal membedakan antara benda dan jejak meteor; atau antara jejak gas yang terionisasi, hujan, atau panas yang terputus. Apalagi, ada beberapa hal yang bisa menimbulkan “jejak” pada radar, meski keliru. Semisal gangguan elektronik, pantulan dari lapisan-lapisan yang terionisasi atau awan, serta refleksi dari daerah-daerah lembap. Sementara kontak fisik dengan makhluk pintar itu banyak yang diwarnai oleh halusinasi.

(dari pelbagai sumber/yan)


Mengapa ET Memilih Bentuk Piring Terbang?

Sumber: Suara Merdeka, Senin, 8 Desember 1997

ACAPULCO - Piring terbang sudah sejak lama dikenal sebagai desain aerodinamis yang menjadi pilihan makhluk asing luar angkasa (ET - extra terrestrial) berkunjung ke Bumi, seperti umumnya diketahui para penggemar fiksi ilmiah dan UFO (unidentified flying objects - benda-benda terbang tak dikenal).

Tetapi, mengapa harus menggunakan piring terbang dan bukan, misalnya, ''sendok teh terbang?'', ''piring saji terbang?'', atau ''ayam karet terbang?'' Jawaban atas pertanyaan itu, menurut para pakar UFO internasional, adalah murni karena alasan aerodinamika.

Bentuk aerodinamika itu bisa diwujudkan asalkan, tentu saja, kita punya teknologi yang jauh lebih maju dibanding teknologi yang kita punyai saat ini. Para pakar itu berkumpul pada Kongres II UFO Dunia di Acapulco, Meksiko, akhir pekan ini.

''Dengan menggunakan sistem propulsi (tenaga penggerak) aerodinamik bermagnet, maka sebuah pesawat piringan simetris memang sungguh-sungguh masuk akal,'' kata Stanton Friedman, seorang fisikawan nuklir yang pernah bekerja mendesain roket untuk kontraktor-kontraktor pertahanan.
''Dengan sistem itu, Anda bisa mengubah arah dan memperkuat daya magentik untuk mengionisasi (terurai menjadi ion) udara dan saling berhubungan dengan medan-medan magnetik dan elektronik,'' kata dia kepada Reuters.

Bukan Hal Ganjil

Makalah Friedman ''Piring Terbang Memang Kenyataan'' Jumat pekan lalu menjadi salah satu pokok penting konferensi ini. Konferensi ini menghadirkan banyak para penyelidik serius serta para pembicara yang menjangkau ''Di luar data,'' kata Friedman mengakui.
Namun, kata dia, ''Soal piring terbang ini bukan masalah yang ganjil atau aneh.''

Piring terbang barangkali bukan sesuatu yang unik bagi sebuah peradaban yang sudah berulang kali berkunjung ke bumi. Namun, lebih banyak merupakan konsep desain universal yang digunakan oleh banyak makhluk luar angkasa. Mereka ini mungkin saja sudah membentuk semacam federasi galaksi untuk mengamati berbagai kekejaman penduduk bumi sambil mengembara di ruang angkasa.
''Ada karakteristik tertentu yang terdapat dalam kinerja kendaraan terbang,'' kata Friedman. ''Yakni, kemampuan manuver yang lengkap sehingga dapat menghindari berbagai masalah. Keinginan akan adanya sebuah pesawat yang dapat berhenti dan berbalik dengan sangat cepat. Pesawat terbang tidak bisa bergerak seperti itu,'' paparnya.

''Kedua, piring terbang diciptakan karena pemakainya ingin dapat mendarat di kawasan yang tidak terlalu luas, sehingga pesawat ini bisa pergi ke mana saja,'' kata dia. ''Bentuk pesawat ini nyaris tak terjangkau radar. Sedikit mirip dengan siluman.''

Pembicara lain, Robert O Dean, mengatakan, piring terbang sudah lama mengunjungi makhluk bumi. Dia menunjukkan, sejumlah bentuk lingkaran bulat di atas kepala yang muncul pada lukisan Yesus dari era Renaisans membuktikan hal itu.

Dia kemudian memaparkan berbagai gambar seni, termasuk lukisan gua berusia 20.000 tahun dari Prancis selatan. Dalam lukisan ini, piring terbang muncul di antara mastodon.

''Secara aerodinamis, piring terbang adalah bentuk ideal untuk bisa melayang di atmosfer,'' kata Dean. ''Teknologi lebih lanjut dari itu bakal mendesain piring terbang karena bentuk ini memang sempurna. Kenyataannya, sel darah manusia juga berbentuk seperti piring.''

Namun, kata dia, tentu saja tidak semua UFO adalah piring terbang.

''Makhluk luar angkasa pastilah menggunakan pesawat raksasa dengan panjang 24 sampai 30 km, seperti sebuah rokok raksasa,'' kata Dean. ''Banyak pula yang pernah melihat bentuk bulat.''
Di luar atmosfer bumi, kata dia, bentuk kendaraan tidak lagi penting.(rtr-gn-52)

Buku: Alor Incident

Indonesia UFO Network Alor Incident, 60 Years of Unknown 1959-2019 Oleh: Nur Agustinus dan Venzha Christ Penerbit: Bina Grahita Mandiri ISBN: 978-602-71493-5-9 Cetakan pertama: Juli 2019 Halaman: 76 + viii Tak banyak orang mengetahui bahwa di Indonesia pernah terjadi sebuah peristiwa perjumpaan dengan UFO yang melibatkan sejumlah petugas polisi dan warga setempat. Kejadian di Kepulauan Alor ini berlangsung pada bulan Juli 1959. Sejumlah makhluk asing terlihat, sempat berkomunikasi, bahkan ada seorang anak yang diculik, kemudian terjadi penembakan oleh petugas kepolisian setempat hingga penampakan UFO berbentuk oval di pesisir pantai yang melesat dari Barat ke Timur. Menyimak laporan yang ada, insiden di Kepulauan Alor ini termasuk luar biasa. Investigasi pernah dilakukan  oleh Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun.  Setelah 60 tahun berlalu, apakah ada informasi lebih lanjut yang bisa digali? Siapa dan dari manakah mereka? Apa misi mereka selama di Pulau Alor dan Pulau Pantar? Buku ini mencoba membahas tentang peristiwa tersebut. 

 
Ebook bisa diunduh di sini

Ketika Ilmuwan Menerima UFO

Ummat Online 04.IV.1998

Rubrik: Iptek


Setelah lebih dari setengah abad proyek UFO dianaktirikan, ilmuwan kini mulai meliriknya.
"Kebenaran masih berada di luar sana," tulis sebuah banner besar yang dibuat sekelompok pemerhati fenomena UFO di AS baru-baru ini. Memang, Juli tahun ini adalah perayaan "hari UFO" ke-51. Di bulan ini, 51 tahun silam sebuah pesawat angkasa jatuh di Roswel, New Mexico, AS. Pesawat yang kemudian ditemukan militer AS itu diyakini banyak orang sebagai bukti terkuat tentang keberadaan UFO.
Kendati perayaan ke-51 hampir sama meriahnya dengan perayaan setengah abad tahun lalu, fenomena UFO sesungguhnya tak pernah dilirik kaum ilmuwan. Mereka menganggap proyek tersebut lebih sebagai kegiatan paranormal ketimbang aktivitas ilmiah.

Pihak militer AS sendiri, yang menyaksikan peristiwa Roswel itu, telah beberapa kali menolak mengatakan peristiwa itu sebagai fenomena UFO. Pernyataan terakhir diberikan Pentagon pada 24 Juni tahun lalu, kira-kira seminggu menjelang perayaan setengah abad "Hari UFO" itu. Isinya, peristiwa itu hanyalah sebuah uji coba pesawat angkasa milik angkatan bersenjata AS.

Tapi, tampaknya, angin segar bakal menerpa proyek penuh kontroversial ini. Sebab, proyek berdana miliaran dolar itu baru sekarang diperhatikan secara serius oleh sekelompok ilmuwan. Sekurangnya, begitulah yang terjadi di Stanford University ketika sejumlah ilmuwan meminta delapan lembaga investigasi UFO menjelaskan perkembangan terakhir serta bukti-bukti keberadaan benda terbang tersebut (Reuters, 29/6).

Pertemuan yang diprakarsai Peter Sturrock, pengajar Astrofisika di Stanford University, dan didanai Laurance Rockefeler, seorang filantropis ternama di AS, berhasil meruntuhkan benteng "kesombongan" kaum ilmuwan terhadap para investigator UFO. Mereka serta-merta menerima bukti-bukti yang dibeberkan para investigator UFO, serta memandang perlu menaruh perhatian lebih terhadap proyek-proyek UFO.

Selama ini proyek UFO sangat banyak jumlahnya. Tersebar dan diminati banyak orang di seluruh dunia. Tapi proyek-proyek tersebut dianggap bukan sebagai kegiatan ilmiah.

Dengan adanya pernyataan tim di Universitas Stanford itu, para Ufolog dan pencari kebenaran tentang UFO bolehlah berlega hati. Sebab, kerja keras mereka selama ini mulai mendapat tempat di kalangan ilmuwan. Hasil lengkap pertemuan antara tim ilmuwan dan para investigator UFO tersebut diterbitkan oleh Journal of Scientific Exploration edisi 29 Juni 1998 silam.

Bukti Fisik.

Keberatan kaum ilmuwan selama ini terhadap fenomena UFO adalah karena memang masalah ini diliputi kabut misteri sangat tebal. Bukti-bukti yang kerap dilansir media adalah bukti-bukti gambar (foto) yang, menurut mereka, bisa saja merupakan hasil rekayasa. Dengan teknologi gambar dan bantuan komputer, gambar apa pun bisa dimanipulasi.

Kalaupun ada bukti-bukti lain berupa penuturan dari banyak kesaksian, hal itu cepat-cepat dikategorikan sebagai pengalaman psikologis pelakunya. Tak heran jika fenomena UFO lebih dianggap sebagai aktivitas paranormal ketimbang kegiatan sains.

"Kaum ilmuwan lebih mementingkan bukti-bukti fisik ketimbang penuturan orang-orang yang pernah melihat UFO," jelas Sturrock, seperti dikutip BBC News (1/7).

Para Ufolog sendiri memiliki bukti-bukti lebih dari sekadar gambar atau pengalaman "psikologis". Mereka, seperti dipresentasikan dalam pertemuan di Stanford University itu, juga memiliki bukti-bukti lain berupa rekaman radar dan peninggalan arkeologis.

Apalagi kini, beberapa lembaga penelitian UFO di AS punya kerja sama yang erat dengan para fisikawan yang percaya akan adanya kehidupan cerdas di luar angkasa. Bagi mereka, setiap penemuan ilmiah tentang hal ini akan sangat mendukung pembuktian adanya UFO.

Opini Masyarakat.

Minat dan keyakinan masyarakat AS sendiri tentang keberadaan UFO tak pernah susut. Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan media internet ABC News, tak kurang dari 73 persen rakyat AS meyakini bahwa pemerintah AS, Pentagon khususnya, menutupi insiden Roswel dan bukti-bukti lain tentang UFO.

Enam puluh sembilan persen lainnya mempercayai adanya kehidupan angkasa luar; 48 persen percaya adanya UFO; dan 4 persen di antara mereka mengaku pernah melihat benda mirip piring terbang itu.

Menurut peneilitian sebuah homepage tentang Roswell, angkanya lebih fantastis lagi: 80 persen percaya pemerintah menutupi bukti-bukti UFO; 34 persen mempercayai makhluk asing pernah mengunjungi Bumi; dan 22 persen di antaranya percaya bahwa makhluk-makhluk asing itu pernah melakukan kontak dengan manusia.

Nah, angka-angka ini agaknya akan terus bertambah setelah para ilmuwan mulai "terlibat" dengan proyek UFO ini. Apalagi dengan kiprah Hollywood yang tak pernah bosan menciptakan makhluk-makhluk asing dalam film-film yang mereka produksi.(Luthfi Assyaukanie)

Heboh UFO di Nevada

Jawa Pos, 28 April 1996


Mungkin sulit dipercaya bahwa jalan raya Nevada jalur 375 adalah jalur lepas landas UFO. Maklumlah keberadaan piring terbang dan makhluk angkasa luar itu sendiri masih merupakan misteri. Namun, Departemen Perhubungan Nevada sudah memutuskan jalur sepi itu sebagai tempat mendarat dan lepas landas pesawat angkasa luar asing.

Bila Anda mengunjungi Nevada dan melalui jalan raya 375, jangan heran bila Anda disambut sejumlah billboard untuk menyambut makhluk angkasa luar. Di atasnya, terbaca ''Earthlings Welcome Little Ale'Inn''. Terjemahan bebasnya, makhluk bumi menyambut makhluk angkasa luar (Little Ale'Inn punya lafal seperti frase Little Allien). Little Ale Inn sendiri secara literal juga berarti penginapan Little Ale. Di salah satu ujung jalan raya 375, yaitu, Warm Springs, itu memang ada sebuah tempat penginapan kecil (inn). Kabarnya, fasilitas akomodasi itu dimaksudkan untuk menyambut dan menjamu para tamu dari planet lain (kalau-kalau mereka benar-benar mampir ke bumi).


Mungkin mereka yang tidak tahu asal mula billboard itu mengira sambutan itu hanya ulah orang-orang iseng. Tetapi tidak demikian, karena yang membuat adalah warga setempat atas sepengetahuan pemerintah setempat. ''Kami memang sengaja Panjang cerita asal mula jalan raya 375 itu dijadikan jalur bagi makhluk asing. Sejak tiga puluh tahun terakhir, banyak sekali pengemudi mobil melaporkan bertemu dengan UFO atau piring terbang di jalan yang membentang 98 mil atau 159 km. Selain itu, sejumlah Ufolog (pakar UFO) percaya bahwa pemerintah AS sedang menawan sebuah pesawat angkasa luar. Washington selalu mengelak klaim itu. Namun, di gurun pasir Nevada yang dibelah jalur 374 itu, ada banyak sekali fasilitas eksperimen militer rahasia AS, termasuk tempat pembuatan pesawat Stealth.

Ada juga pakar yang percaya, Nevada sering jadi persinggahan UFO, karena di negara bagian itu ada banyak reaktor nuklir. ET (Extra Terrestrial) mendaratkan pesawat-pesawat mereka ke dekat PLTN itu, untuk keperluan mengisi ulang baterai mesin mereka. Makhluk angkasa luar itu biasa mendarat dan beristirahat di jalur 375. Alasannya sederhana, jalan ini sangat sepi dan panjang. Ini cocok untuk lepas landas. Jalan raya yang satu ini memang sangat lengang. Bayangkan rata-rata hanya 53 mobil yang lewat setiap harinya.

Sampai sekarang memang tidak ada bukti konkret bahwa ET atau UFO pernah mendarat dan lepas landas dari jalur 357. Yang jelas, semakin banyak wisatawan yang ingin mengunjungi jalur itu. Tren ini kemudian mengilhami sejumlah warga setempat bersemangat menjerat para pelancong yang penasaran dengan UFO. Ada yang mendirikan penginapan dan festival-festival yang dihubung-hubungkan dengan kemunculan piring terbang dan makhluk angkasa luar.

Bahkan Gubernur Nevada Bob Miller menamakan jalur 357 sebagai Extraterrestrial Highway alias jalan raya makhluk angkasa luar. ''Kami ingin memastikan bahwa kita sudah menyambut bila mereka (UFO) benar-benar mendarat dari atas sana,'' ujar Miller. (mz)

Kliping berita tentang UFO di Kompas Online (tahun 1995-1998)





Kompas, 22 Agustus 1995
KILASAN KAWAT DUNIA SHEFFIELD - Para delegasi pada konferensi UFO (Unidentified Flying Objects) yang berlangsung di Sheffield, Inggris hari Minggu (20/8) lalu terlibat debat sengit. Sebagaimana UFO yang juga misterius, merek berdebat terutama menyangkut apakah film hitam putih merupakan bukti akhir dari adanya sebuah pesawat ruang angkasa asing yang jatuh di New Mexico AS 48 tahun lalu. Sebagian dari para pakar UFO itu yakin film tadi asli, sementara pakar lainnya tidak setuju. Film yang dibuat kameraman militer AS itu menggambarkan makluk dengan kepala botak besar, wajah dengan mata besar seperti kadal. Makhluk ini memiliki enam jari pada setiap tangan dan kakinya. Gambar ini diambil setelah jatuhnya sebuah pesawat ruang angkasa asing di gurun dekat Roswell, New Mexico tahun 1947. Film ini akan diputar di televisi, setelah dilakukan penyelidikan apakah film tadi asli.




Kompas 12 September 1995
KILASAN KAWAT DUNIA CURITIBA - Kongres para Pakar UFO (Unidentified Flying Object) Brazil ingin agar PBB mengakui ada kehidupan di planet lain. Ketua Kongres, Rafael Cury, Sabtu (9/9) mengatakan pengakuan tersebut kelak mencakup semua hubungan yang tak dapat dijelaskan. "Pokoknya nanti semuanya akan ditangani secara ilmiah," tuturnya. Sebagian pakar yang hadir di Curitiba, Brazil, itu mengaku pernah berhubungan dengan mahluk UFO. Mana yang lebih absurd? Tuntutan pengakuan seperti ini, naskah drama Menunggu Godot, atau teori Lubang Hitam Stephen Hawking?


Kompas, Kamis, 2 Juli 1998
WASHINGTON - Sejumlah laporan obyek terbang tak dikenal (UFO) mungkin perlu lebih diamati, meskipun tidak terbukti tentang orang hijau kecil di atasnya. Pers AS melaporkan Selasa (30/6), panel ilmuwan menyimpulkan sains terlalu mengabaikan UFO meskipun ada sejumlah laporan dan perhatian publik yang patut dipertimbangkan. Para ahli melakukan revisi independen pertama terhadap UFO itu sejak 1970. "Mungkin bermanfaat melakukan evaluasi teliti pada laporan UFO guna menarik informasi gejala luar biasa yang dewasa ini belum dikenal ilmu pengetahuan," tulis ahli fisika Universitas Stanford, Peter Sturrock. Thomas Holzer dari Colorado mengatakan, mempelajari laporan UFO dapat memberi sains pendalaman atmosfir Bumi dan mungkin gejala alamiah angkasa.



Kompas, Selasa, 15 April 1997
MENYELIDIKI PENCULIKAN ALIEN - Penulis dan peneliti UFO Spanyol Juan Jose Benitez akan pergi ke AS dan Kutub Utara untuk mempelajari laporan penculikan manusia oleh pesawat luar angkasa dari planet lain. Benitez merasa yakin di luar Bumi ada masalah komunikasi dengan manusia yang serius, bukan karena mereka tidak bisa berkomunikasi, tetapi karena lebih tertarik dengan kebebasan manusia. (AFP/awe)



Kompas, Selasa, 9 Desember 1997
ACAPULCO - Meksiko telah lama dibenci di AS karena mengekspor orang asing ilegal. Namun sejak 1991, negara itu telah menghadapi invasi orang asingnya sendiri, yakni orang dari luar bumi. Pers menyatakan Sabtu (6/12), hal itu diklaim ahli UFO (benda terbang tak dikenal) yang sedang berkumpul di kota wisata Pasifik itu, menghadiri Kongres UFO Dunia II, yang mulai Jumat dan berlangsung hingga Minggu. Kongres pertama diadakan di tempat ini 20 tahun lalu dan membicarakan kuliah yang dibawakan mendiang ahli fisika bintang Carl Sagan. Tidak ada peserta di konvensi dapat menandingi kemampuan ilmiahnya, tetapi para pendukung UFO, seperti ahli fisika nuklir Stanton Friedman, melakukan pendekatan ilmiah.



KOMPAS, Jumat, 16 Januari 1998
ZAGREB - Jako Vrancic, seorang pensiunan dan petani se-derhana di kota pesisir Sibenik, Kroasia, mengaku melihat empat makhluk angkasa luar mendarat di ladangnya ketika ia tengah menggembalakan ternaknya. Menurut Harian Vacernji List, ia melihat keempat makhluk yang berada di dalam pesawat angkasa luar itu mendarat perlahan di dekat tempatnya bekerja. Kata Vrancic, makhluk-makhluk itu agak pendek dan menyerupai anak kecil. Bahkan, mampu berbahasa Kroasia sehingga mereka dapat berkomunikasi. Namun, ketika ditawari makan, makhluk asing itu menolak dengan alasan tidak lapar.




Kompas, Kamis, 2 Juli 1998
WASHINGTON - Sejumlah laporan obyek terbang tak dikenal (UFO) mungkin perlu lebih diamati, meskipun tidak terbukti tentang orang hijau kecil di atasnya. Pers AS melaporkan Selasa (30/6), panel ilmuwan menyimpulkan sains terlalu mengabaikan UFO meskipun ada sejumlah laporan dan perhatian publik yang patut dipertimbangkan. Para ahli melakukan revisi independen pertama terhadap UFO itu sejak 1970. "Mungkin bermanfaat melakukan evaluasi teliti pada laporan UFO guna menarik informasi gejala luar biasa yang dewasa ini belum dikenal ilmu pengetahuan," tulis ahli fisika Universitas Stanford, Peter Sturrock. Thomas Holzer dari Colorado mengatakan, mempelajari laporan UFO dapat memberi sains pendalaman atmosfir Bumi dan mungkin gejala alamiah angkasa.





Kompas, Rabu, 13 Oktober 1999
KILASAN KAWAT DUNIA
DENVER - Banyak negara menggalakkan promosi pariwisata untuk memikat kunjungan mancanegara. Namun Judy Messoline, peternak di Colorado mengatakan Jumat (8/10), ia berharap, bila ia membangun menara pengamat UFO, makhluk asing-dan wisatawan-akan datang ke tempatnya. Messoline pindah ke Lembah San Luis, yang penuh dengan ceritera UFO, empat tahun silam. Setelah menonton pertunjukan televisi The X-Files dan mendengarkan legenda sinar melayang dan obyek terbang yang tidak dapat diterangkan, wanita itu mengatakan, Colorado sebenarnya dapat mempunyai lebih banyak daya tarik daripada cuma untuk bermain ski. Ia pun mengusulkan dan membangun menara pengawas setinggi tiga meter, di tanahnya dekat Hooper, Colorado.


Abducted by UFO: Sudjana Kerton's Testimony

Quoted from: TAFAKUR DI GALAKSI LUHUR, by Dedy Suardi, p. 102-106. Published by CV Rosda, Bandung, 1989.


It doesn't' seem quite fair that the UFO stories we hear are only from other countries. There are a lot of encounters between human and those extraterrestrials in our own country. The one that quite believeable is a testimony by an artist, Sudjana Kerton, that claimed to be abducted by UFO at Dago Pakar.

Before he went abroad, Kerton the painter didn't know anything about what UFO is, not to mention believing in it. But after he lived in Uncle Sam's country, ia had a strange vision that he wouldn't forget for the rest of his life. It happened when he was in Denver. The Denver plan was romanticly covered by the full moon. Suddenly a strange phenomena high above in the sky startled him. The "object" he saw looked like a big cigar that hovering in the sky, the body was changeable into green and yellow. And after a while, lights, so many of them that uncountable, radiated from round about the object (the unidentified plane). It happened in August 1953.

After the incident in Denver that night, Kerton started to read books about reported UFO, books written by great writers. And from some references he read, he reached to a conclusion that what he saw in Denver that night could be a mothership from outer space that once seen and photographed by George Adamski in Desert Centre.

After that impressive vision, a hunch kept coming as if "whispering" an instruction that he and his family had to go back to Indonesia in order to build a house on a hill. And somehow the artist followed the "instruction" hunch. So he came home to Bandung with his American wife and daughter. Soon after that he built a house on the mountainous Pakar, which had a strange construction that looked like a flying saucer.

In a particular lecture in Rotary Club, which I was there too, Sudjana Kerton told much about his special experience after he moved into his remote "round cage". It showed that UFO didn't only feel well in Denver or New York, but it also visited the unfamous Bukit Pakar for many times, as if those UFO's pilot knew that Kerton was back in his hometown.

In his claim, the artist that had international reputation, said that he often witnessed flying saucer that had strange light above his house, which his wife didn't notice. That was why his wife accused Kerton of being crazy for his crazyness about flying saucer. But the most impressive experience was when he was "visited" by a flying saucer late at night in 1979, when he was reading alone. That disk shaped unidentified ship that he often witnessed radiated light onto mountainous Dago Pakar at night, as if as looking for something, that time approached Kerton's workshop. Yes, approaching and approaching, untill his its shine touched the top of the trees near Kerton's workshop.

Sudjana Kerton
He was very shocked as that blinding light getting nearer as if as having desire to swallow him. Suddenly there was strange light shining all over him, hypnotising his consious. His soul wished to run away, but nevertheless, his body was stiffed, limped, with a strange consious covering him. In that "half dreaming" state, suddenly Kerton was picked up by two alien that looked like robot which was 95 cm in height. And those two creatures that walked "stiffly", guided Kerton who was unable to resist, passing through his yard, and then into a ship that hovering above the ground, walking on a beam of blinding light just like very delicate electromagnetic stairs.

In that "half dreaming" state, Kerton felt that he was brought to a very strange place which was all white, while he himself wondering: if he was still in the ship, or was brought to a faraway planet.
In half dreaming state, in an all white place, Sudjana Kerton met four "aliens" that were also in white which was about 3 metre. Kerton remembered that those tall creature looked like mongolian, with little eyes that a little upright in the edges, their mouth was like a thin line, and with a bold without hair head.

Still in that consiousness, Kerton didn't remember exactly what those "aliens" had done to him when he was in that white place. Then he realized, after he was suddenly back in his place (in the porch of his house), where he was kidnapped by those two robotic human. By the way, it turned out that he remembered vaguely when he just arrived in that strange ship, he saw a complicated picture that was carved on the wall (maybe a star map).

By the time he regained his consiousness, the UFO was gone. He felt horrible when he thought of that nightmare. Yes, he thought it was nightmare in the first place. But, ooohhhh..., his feet were covered by mud!

In that confusion, the sun rose, finally Kerton realized that the "experience" wasn't only a dream, moreover after he clearly saw his own footprints and those alien's printed firmly in his yard, that was wet and loose.

Every early in the morning, Kerton usually fed his chickens (with grain). But the strange thing was, in the morning after that incident, his chickens were sick, wouldn't get out of the cage for three days, as if as they were frightened. Could it be caused by the "electromagnetic" that was radiated from the flying saucer?

To strengthen authentic evidences on the remarkable incident, Sudjana Kerton made a casting mould of the abductor's footprints that if carefully noticed it seemed that the fingers were sharp and could be arrangged longer or shorter, to adapt to the slope it was stepping. Those short creatures guiding Kerton were only robots that were directly controlled from the cockpit of the ship.

Note: Sudjana Kerton passed away in April 1994.

Senin, 25 November 2019

Arsip Kliping UFO


Download:






Download kesemuanya sekaligus (rar) di Mediafire (317 MB)

Ebook: Penemuan Tentang UFO

Program digitalisasi buku-buku ufo lama berbahasa Indonesia.

Judul: Penemuan Tentang UFO
Penulis: Brinsley le Poer Trench
Penerbit: Pelangi, Bandung
Tahun: 1979

Ebook bisa didownload di Mediafire
Ukuran: 122 Mb

Ebook: Pendaratan Piring Terbang di Atas Bumi

Program digitalisasi buku-buku ufo lama berbahasa Indonesia.

Judul: Pendaratan Piring Terbang di Atas Bumi
Penulis: Desmond Leslie dan George Adamsi
Penerbit: Harapan Baru, Bandung
Tahun: 1979

Link download: Mediafire
atau di Scribd 

Ukuran: 38 Mb

Rahasia Mojave

RAHASIA MOJAVE 

Branton


Sumber:
The Secrets of the Mojave - Branton

Popular Posts