Kamis, 28 Februari 2019

Diskusi Project Blue Book

BETAUFO Surabaya region meeting #21 membahas tentang Project Blue Book (tanggal 6 Maret 2019). Siapa saja boleh ikut, bebas. Kita akan mendiskusikan dari sisi kejadian fakta sesungguhnya maupun serial yang saat ini sedang tayang di History Channel.

Selasa, 26 Februari 2019

Ulah Spektakuler Makhluk UFO

Oleh: Anindita

UFO disinyalir bisa berkunjung kemasa lampau menembus dimensi waktu, dibawa kembali ke alam kehidupan 200 tahun yang silam. Namun itu hanyalah salah satu kemampuan yang spektakuler (luar biasa) makhluk asing dari dunia lain. Mereka mampu berbuat hal-halyang tidak masuk akal, seperti apa yang baru disinggung di atas.

Menembus dimensi waktu ke alam kehidupan 200 tahun yang lalu! Orang Belanda akan bilang, “Hoe is dat mogelijk?” (Bagaimana mungkin?) “How is it possible? Unbelievable!” Bagaimana hal itu bisa terjadi? Nyaris tak bisa dipercaya!

David Scanner, begitulah namanya seorang Amerika yang tinggal di daerah pedesaan di Tennesee. Ia hidup berbahagia dengan istri dan kedua orang anaknya. Pada tanggal 17 Januari 1973, ia berburu di hutan yang di dekat rumahnya.

Ketika ia sedang celingak-celinguk mencari binatang buruan tiba-tiba telinganya mendengar suara-suara yang tak biasa alias ganjil. Ia lalu berhenti, dan menyiapkan senjatanya, didengarnya suara seperti dua orang yang sedang bercakap-cakap. Anehnya, ia tidak melihat seorangpun disekitarnya.

Dengan penuh tanda tanya diteruskannya mencari sumber suara itu diantara semak-semak dan pepohonan. Tidak ada tanda-tanda hadirnya manusia lain. Sungguh heran. Akhirnya , karena kesal mungkin, ditinggalkannya tempat itu. Barangkali hanya telinga dan perasaannya saja yang ngaco. Tidak ada seorangpun yang diberitahu olehnya mengenai kejadian tersebut.

Beberapa bulan kemudian, suatu siang di bulan September, David berburu rusa di hutan yang sama. Kali ini ada sesuatu yang sangat menarik perhatiannya. Ada seberkas cahaya yang berkilauan menerobos keluar melalui gerombolan pepohonan di hutan itu.

Rupanya hutan itu berasal dari sebuah tanah lapang di dalam lautan . dengan mengendap-endap David berjalan, mendekati sumber cahaya itu. Apa yang dilihatnya? Mulut David menganga lebar-lebar, terpukau. Tepat di tengah lapangan ia melihat sebuah benda yang berbentuk lonjong seperti buah pir. Agaknya benda itu baru saja mendarat di bumi dan “nangkring” di atas sebuah tripod (kaki tiga).

David sangat penasaran dan berusaha untuk melihat dari jarak yang lebih dekat lagi. Akan tetapi jaraknya dari benda yang berbentuk lonjong itu tinggal beberapa meter lagi, seseorang atau sesuatu menaburkan benda berbentuk seperti lada. Hitam yang berat, taburan itu membuat benda aneh tersebut mengecil, mengecil dan mengecil hingga akhirnya lenyap dari pandangan David Scanner tanpa bekas! Dan kembali ia mendengar suara tawa yang sayup-sayup, sampai akhirnya, sunyi-senyap kembali.

Karenanya David Scanner menjadi amat bingung dibuatnya. Ia khawatir jangan-jangan ia sudah menjadi gila. Kalau tidak gila, lantas apa?

Semuanya baru menjadi jelas bagi David, setelah akhirnya makhluk-makhluk asing dari luar angksa luar itu memperkenalkan dirinya kepada David, dan mengajakkan berjalan-jalan melancong ke planet lain dan kemasa silam tahun 1735.

Musim gugur tahun 1973 makhluk UFO tersebut memperkenalkan dirinya kepada David Scanner. Sejak itu beberapa kali David bertemu dan bepergian dengan mereka. Mereka dari planet yang bernama Pluto.

Menurut keterangan mereka planet itu letaknya dibalik matahari, karena itu tak terlihat dari bumi. Oleh sebab itu kita tak pernah bisa melihatnya selalu terhalang oleh matahari.

Menurut David Scanner para penghuni planet tersebut menyebut dirinya sendiri sebagai orang-orang planet Pluto.

Pesawat yang digunakan oleh orang Pluto tersebut berbentuk ragam. Rupanya mereka suka berganti-ganti pesawat ruang angkasa seperti :Mercury, Gemini, Apollo, Skylab, Challenger dan sebagainya.

Tetapi pesawat dari planet Pluto ini kadang-kadang bentuknya seperti sebuah “Gumpalan Bola Cahaya”, adakalanya seperti piring, pada lain kesempatan seperti sepatu Belanda yang terbuat dari kayu (klopen) begitu kata David. Yang selalu sama katanya adalah bahwa setiap pesawat (UFO) selalu diselubungi oleh cahaya, sehingga karena itu sulit untuk dapat melihat detail-detail pesawat secara jelas.

Ada dua orang Pluto yang menjadi teman David yang beberapa kali mengajaknya melancong keliling bumi, termasuk menembus dimensi waktu dengan pesawat mereka.

Dari perjalanan-perjalanan mereka yang memberikan kesan paling mendalam bagi David adalah bukanlah perjalanannya ke planet lain, melainkan ke Segitiga Bermuda, yang terkenal “angker” itu. Sebab… dalam perjalanan ke Segitiga Bermuda inilah David mengalami “Perjalanan Menembus Dimensi Waktu”, kembali ke tahun 1735 dimana ia David Scanner melihat hal-hal yang benar-benar menakjubkan dan sulit untuk dapat diterima oleh akal sehat/irasional.

Pada tahun 1974, David ikut terbang dengan orang Pluto, tatkala itu mereka sedang terbang diatas pantai Florida. Dibawah mereka, dipermukaan laut, tampak sebuah kapal motor sedang berlayar. Penumpang kapal motor itu menurut perkiraan orang Pluto berjumlah kurang lebih 200 sampai 300 orang.

Namun, kapal yang sedang berlayar dibawah itu bukannya sedang berlayar di tahun 1974, melainkan sedang melakukan pelayaran dalam tahun 1948.

Benar, kapal terkait sedang berlayar di tahun 1948. demikianlah penjelasan kawannya si makhluk Pluto.

Jadi dengan kata lain, David terbang pada tahun 1973 dan melihat sebuah kapal motor di bawahnya yang sedang berlayardi tahun 1948! Melihat kenyataan itu David tertegun. Ia menelan ludah. Jadi…. pada saat yang sama, ia hidup dalam dua dimensi waktu, yaitu tahun 1948 dan tahun 1974 sekaligus! Gila. Benar-benar tidak masuk akal bagi kita manusia yang teknologi masih kalah dengan makhluk-makhluk UFO.

Tetapi rupanya David masih harus lebih kaget lagi. Bukan hanya ia sendiri yang harus kembali ke masa lampau, tetapi kapal motor yang sedang berlayar dibawahnyapun mengalami hal yang sama. Bagaimana mungkin?

Beberapa ratus orang yang berada di atas kapal motor itu tidak akan pernah mencapai pantai. Mereka tak mungkin akan bisa mendarat, dan David akan segera tahu penyebabnya.

Terlihat oleh David bahwa para penumpang kapal tersebut menjadi bingung melihat apa yang sedang terjadi di pantai. Di sepanjang pantai, banyak sekali orang kulit merah (Indian) yang berteriak-teriak sambil berlari-lari masuk ke laut, menghambur ke arah kapal yang akan mendarat sambil melemparkan tongkat-tongkat kayu dan batu-batu yang tak terhitung jumlahnya ke arah kapal yang mengeluarkan suara bising dari motornya.

Kata orang Pluto kepada David: “Tanpa mereka sendiri menyadari, sekarang orang-orang di atas kapal motor itu hidup dan berada di tahun 1735.

Orang-orang Indian yang sdang hidup dalam tahun 1735 itu kebingungan melihat kapal yang terbuat dari kayu dan logam serta deru mesin kapal asing yang bising memekakan telinga, dan kapal itu buatan tahun 1940-an

“Anda lihatkan,” kata orang dari planet Pluto itu seterusnya,” orang-orang Indian yang hidup di tahun 1735 itu tidak mengijinkan orang-orang dan kapal dari tahun 1948 itu mendarat di tanah mereka.

Demikianlah, beberapa saat kemudian orang-orang di kapal tahun 1948 itu mengurungkan niatnya untuk mendarat, dan dengan ketajutan mereka buru-buru berlayar kembali ke tengah laut.

Pesawat dari Pluto yang mengangkut David kembali membumbung tinggi ke angkasa. Ketika David melongok ke bawah, ia tidak melihat kapal motor itu berada di tempatnya semula di laut. Si orang Pluto tersenyum lagi. Katanya, “Kau tidak akan melihat lagi kapal buatan tahun 1940 itu lagi sekarang David”.

“Apa yang telah terjadi dengan kapal itu?” tanya David setelah memperoleh kembali keberaniannya.

“Mereka menghilang dari muka bumi. Mereka kembali ke dimensi waktu mereka sendiri”. Kapal tadi bersama pada penumpangnya sekarang masih ada, tetapi mereka berada di dimensi waktu yang lain, sehingga kau tidak dapat melihatnya lagi walaupun mereka tetap ada,” lanjut makhluk Pluto itu. Jelaslah sekarang, bahwa David pada suatu saat bisa hidup di Tiga Dimensi waktu, yaitu tahun 1735, 1948 dan tahun 1974.

Sejak peristiwa yang musykil itu David sering diajak melancong ke dimensi waktu juga yang cukup mencengangkan, betapa tidak. Ia pernah dibawa berjumpa dengan Albert Einstein. Orang-orang Pluto itu menyebutnya “Masa Depan” dan “Masa Lalu”. seperti ke masa lalu, David juga pernah diajak ke masa depan.

Ceritanya tentang orang-orang yang sempat dijumpainya dalam menembus dimensi waktu. Ternyata kisah nyata ini tidak hanya dialami oleh David Scanner. Rekannya yang sama-sama dari Tennesee bernama Stanley Ingram, juga mempunyai pengalaman yang sama.

Stanley Ingram adalah seorang pekerja keras yang dikenal jujur. Bersama dengan David Scanner dan anak perempuannya Stanley, mereka pernah bertatap muka makhluk UFO dan makhluk-makhluk planet lain. Suatu pengalaman yang sangat langka, dan mengasyikkan bukan?

Kapan ya, kita bisa keliling-keliling naik UFO dan merasakan hidup di tahun 2000 SM? Siapa tahu bisa berjabat tangan dan ngobrol-ngobrol dengan Cleopatra yang asli. Lumayan, buat beli modal nyombong. Cuma mau ngomong dengan bahasa apa??

* * *


Rabu, 20 Februari 2019

Penculikan Alien di Brasilia

Hingga saat pagi hari tanggal 15 September 1977 Antonio Rubia tak percaya akan UFO (Unidentified flying objects = Benda-benda terbang belum dikenal), namun pengemudi bis berumur 33 tahun itu terpaksa harus mengubah pendapatnya setelah itu. Ia tetap tak mengerti perihal apa sebenarnya UFO-UFO itu atau dari mana datangnya tapi ia tahu bahwa mereka itu ada karena ia telah mengalami pertemuan menyeramkan dengan beberapa dari para penumpang/paling ganjil yang pernah dilaporkan.

Peristiwa itu terjadi di paciencia, Brasilia, sebuah kota kecil sejauh 28 mil di sebelah utara kota Rio de Janeiro, di sebuah lapangan sepak-bola yang gelap gulita sejauh kira-kira 220 yard dari rumah tinggal orang yang mengalaminya. Kisahnya yang diselidiki Irene Granchi untuk Aerial Phenomena Research Organization (Organisasi Riset Fenomena Angkasa) berlangsung sebagai berikut: Pada jam 2.00 pagi hari Kamis tanggal 15 September Antonio La Rubia bangun hati-hati sekali agar supaya tak mengganggu istrinya yang sedang tidur dan anaknya, pergi membersihkan diri lalu berangkat menuju jalan besar untuk menumpang bis ke tempat pekerjaannya, yakni Oriental Bus Company. Di tengah perjalanan menuju jalan besar itu ia melihat suatu benda di lapangan didekatnya yang pada mulanya dikiranya hanya sebuah bis. Tapi ketika ia mulai melangkah menuju benda tersebut ia tiba-tiba sadar bahwa ia sedang mengawasi sesuatu yang sama sekali tak pernah dilihatnya selama hidup. Benda tersebut, apa pun sebenarnya, demikian besar hingga hampir menutupi seluruh lapangan itu.

Dengan rasa amat ketakutan La Rubia melangkah mundur dua kali dan siap untuk lari. Tepat pada saat itu juga suatu sinar warna biru terang menyoroti sekitar situ dengan amat menyilaukan: pada detik yang sama tiga sosok tubuh seperti robot muncul didekatnya.

La Rubia kemudian harinya menyatakan pada para penyidik bahwa makhluk-makhluk itu memegang pundak-pundaknya (Ia setinggi lima kaki lima inci, ukuran rata-rata pria Brasilia), maka menurut dugaannya mereka setinggi empat kaki. Namun antena-antena yang mencuat keluar dari pusat kepalanya menjulang di atas La Rubia. Kepala-kepala mereka bentuknya seperti bola sepak dan suatu sabuk membentang menyilang bagian tengah kepala dengan dilengkapi sesuatu yang tampaknya seperti sebarisan cermin-cermin kecil dalam dua jenis warna, yang satu lebih gelap daripada lainnya.

Tubuh-tubuh mereka tampak dempal, dadanya lebih lebar daripada dada La Rubia (La Rubia berotot tapi rada langsing), dan mereka memiliki anggota badan seperti lengan-lengan yang menurut pendapatnya menyerupai belalai gajah karena mengecil pada ujungnya tapi tanpa tangan atau jari-jemari. Namun ujung-ujung anggota badan ini kecilnya seperti sebuah jari biasa. Tubuh-tubuh mereka diselimuti lapisan kasar yang menyerupai sisik-sisik. Menurut pendapat La Rubia “lapisan” ini nyatanya adalah “kulit” robot-robot tersebut.

Tubuh-tubuh mereka itu rada membulat pada bagian bawahnya dan berakhir dengan hanya satu “kaki”. pendek kata mereka itu tampak begitu ganjil hingga saksi pada mulanya mengira makhluk-makhluk tersebut tengah duduk di atas sesuatu walau ia segera sadar tidak demikianlah halnya. “Kaki” tunggal itu berakhir pada suatu “panggung (platform)” yang berbentuk seperti piring. La Rubia menyamakan kaki dan platform ini dengan kursi-kursi yang dipakai di kapal-kapal dan mengatakan bahwa tubuh-tubuh mereka itu rupanya terbuat dari aluminium yang kusam.

Satu antara robot-robot itu berdiri di depan La Rubia satu lagi di sisinya dan yang ketiga dibelakangnya. Ia berusaha untuk lari tapi setelah sinar biru itu menyala ia merasa dirinya tak dapat bergerak. Ia mengayun-ayunkan lengannya ke segala arah tapi segera mengetahui ia telah disekap dalam sesuatu yang diterangkannya sebagai “Kaca tak tampak” atau sungkup kaca. Di samping lumpuhan dan rasa cemas yang masuk akal La Rubia merasa “normal”.

Sementara itu robot-robot tersebut mulai melayang di atas tanah. La Rubia melihat bahwa mereka semuanya bertubuh dan bertampang muka sama, satu-satunya perbedaan ialah bahwa salah satu diantaranya tengah memegang sesuatu yang tampaknya seperti alat suntik hipodermis. Alat suntik ini diacungkan oleh anggota badan makhluk itu dan diarahkan pada dirinya, setelah mana La Rubia merasa bergerak tanpa rasa bergerak menuju benda besar itu. Manakala ia mendekati betebedi (Benda-benda terbang belum dikenal) itu ia merasakan tubuhnya menggetar. Ia tak tahu bagaimana caranya ia masuk dalam benda tersebut: ia tiba-tiba saja menjumpai dirinya dalam sebuah lorong “aluminium” putih. Dihadapannya terdapat dinding tembus cahaya.

Dua robot menuju ke satu arah, yang ketiga ke arah lainnya; Ketika menoleh ke belakang dalam lorong itu La Rubia menampak….. melalui dinding tembus cahaya tersebut….. lapangan dimana benda itu berpangkal. Ia berkesimpulan bahwa pesawat itu telah tinggal landas dan terbang ke arah utara.

Sewaktu La Rubia tengah melihat ke belakang dan ke luar suatu cahaya biru terang kembali menyorot. Ia kini tahu bahwa dirinya sedang berada dalam sebuah ruangan besar berbentuk bulat. Cahaya itu agaknya datang dari langit-langit, dimana warnanya biru tua, lalu sedikit demi sedikit ke bawah ke bawah dindingmenjadi agak muda warnanya hingga akhirnya hampir bercampur dengan warna aluminium dinding-dinding tersebut.

Dalam ruangan besar ini saksi itu melihat ada sebanyak selusin makhluk pada satu sisi dan selusin lagi di sisi lain. Mereka mengingatkannya pada murid-murid sekolah dalam kelas terutama karena kaki-kaki tunggal mereka kelihatan seperti kursi-kursi.

Selama seluruh waktu tadi La Rubia telah meronta serta tak mampu berkata-kata. Namun ketika ia berusaha berteriak suaranya mendadak kembali. Ia berteriak “Apa yang kamu ingini ? Kamu siapa ?” Dengan rasa terkejut ia melihat makhluk-makhluk kecil itu mulai bertumbangan di lantai bagaikan boneka-boneka serdadu dari timah. La Rubia menduga suara kata-katanya telah menyebabkan mereka berjatuhan. Ketika ia berteriak makhluk-makhluk itu semuanya mengangkat anggota-anggota badannya ke puncak antena mereka dan memeganginya. Ujung-ujung antena ini menyerupai sendok-sendok kopi. Antena-antena ini berputaran dengan kecepatan begitu besar sehingga hanya kalau makhluk-makhluk itu memeganginya La Rubia dapat melihat bentuknya.

Setelah cahaya terang menyala lagi La Rubia menampak sebuah benda seperti piano kecil. Semacam kotak yang berukuran sekira enam inci dan berdiri di atas dua kaki dan kira-kira setinggi dada La Rubia. Kecuali alat yang satu ini ruangan tersebut kosong sama sekali.

Pada dua ujung alat itu sebuah antena mencuat. Sepanjang satu sisi kotak alat itu ada sebarisan “kunci” yang mengingatkan La Rubia pada kunci-kunci piano. Pada makhluk itu bergantian menanggalkan benda-benda kecil yang tampak seperti penyuntik dari cantolan-cantolan di ikat pinggang mereka lalu meletakkannya dalam sebuah “kaleng seng” di atas kotak tersebut.
Setiap kali salah satu penyuntik kecil ini diletakkan dalam kotak “seng” itu salah seorang dari mereka menekan sebuah tombol lalu suatu gambar warna yang bergerak muncul pada dinding ruangan. Setiap gambar menunjukkan adegan berbeda.

Pada gambar pertama La Rubia terlihat rebah telanjang di atas suatu meja tak terlihat (?) Ia tengah mengayunkan lengannya kemana-mana sementara salah satu makhluk itu memeriksanya dengan suatu sinar kecil kebiru-biruan yang keluar dari sebuah suntikan dan terarah pada dadanya. Makhluk lain sedang memeriksa kepalanya dengan suatu cahaya biru lain yang tak ada bekasnya. Cahaya itu membuat segalanya biru.

Tak lama kemudian makhluk lain lagi muncul dan menyodorkan sebuah “slide” lain lalu suatu gambar lain tampak.

Setiap gambar “diketengahkan” oleh makhluk lain secara begini.

Pada gambar kedua ia melihat dirinya seorang diri sambil berdiri tapi tetap telanjang bulat.

Gambar ketiga menunjukkan dirinya sudah berpakaian, memakai sepatunya serta membawa kantong berbelanjanya, seperti apa yang lajim dilakukannya. Gigi-giginya gemertakan dan ia kelihatan bingung tapi tiada suara apapun yang ke luar dari bibir-bibirnya. Salah satu lengannya tampak berayun-ayun.

Gambar keempat menunjukkan seekor kuda dan gerobak yang sedang berjalan di sebuah jalanan tanah. Tempatnya tampak tak dikenal. Seorang petani compang-camping, berkaki telanjang, dan mengenakan topi jerami muncul pada gambar tersebut.

Gambar lima menunjukkan dirinya sendiri sedang berdiri di dekat sebuah bola jingga muda.

Pada gambar keenam sekali lagi bola itu tampak tapi kali ini warnanya biru muda dan salah satu makhluk itu berdiri di sisinya.

Gambar ketujuh menunjukkan seekor anjing besar yang berusaha menyerang salah satu makhluk itu tapi tak dapat mencapainya. Dengan moncong yang menunjukkan amat marah binatang itu menggonggong empat atau lima kali. Pada saat itu juga makhluk tersebut mulai meleleh dari atas hingga bawah lalu menjadi semacam bubur.

Manakala La Rubia sedang memberikan keterangan di atas kepada Nyonya Granchi suaranya berubah menjadi makin kerasukan dan terheran-heran. Ia menceritakan pada wanita itu bahwa pada saat adegan ke tujuh tersebut salah satu makhluk yang bersama dia dalam ruangan berlari kedepan, berdiri disampingnya lalu mengacungkan salah sebuah alat penyuntik itu kearah anjing dalam gambar. Tiba-tiba anjing itu berubah jadi biru dan mulai meleleh tepat seperti halnya dengan makhluk itu ketika meleleh, dan akhirnya menjadi semacam “Bubur”.

Pada gambar kedelapan La Rubia melihat sebuah “Pabrik Betebedi”. di sana tampak tiga barisan piring terbang. Betebedi-betebedi pada dua baris di sebelah kanan sudah hampir siap pakai tapi baris di sebelah kiri masih berupa piring-piring terbang pada tahap rerangka belaka. Ketiga baris membentang hingga tak tampak. Segalanya tampak putih bersih sekali. Di situ tampak “jutaan” robot dengan melangkah kian kemari tapi La Rubia tak melihat sebuah alat pun.

Gambar kesembilan menunjukkan sebuah kereta api gaya Jepang yang meluncur di Brasilia. Kereta api itu tampak sudah tua dan nyata lama terpakai. Kecuali tak adanya sebuah jendela pun kereta-api itu tampak biasa-biasa saja. La Rubia melihat kereta itu memasuki sebuah terowongan lalu lenyap dari pemandangan.

Adegan berikutnya ialah sebuah jalan-raya semacam “Avenida Presidente Vargas”….. salah satu jalan besar yang ramai di Rio….. demikian padatnya dengan kendaraan sehingga lalulintas menjadi macet samasekali.

Selama wawancara Nyonya Granchi itu ia mengetahui bahwa La Rubia rupanya melihat gambar-gambar lain tentang mana pria itu segan mengatakan bahwa setelah gambar dirinya sendiri yang sedang berdiri telanjang suatu gambar lain lagi dipertunjukkan. Gambar ini menunjukkan dirinya sedang muntah-muntah dan berak dalam celananya.

Sementara dilakukan “Pertunjukan gambar-gambar” itu salah satu robot bergerak ke tengah ruangan dimana La Rubia berdiri…. tidaklah jelas apakah ia masih tetap disekap dalam sungkup kaca…… lalu mengambil salah satu alat penyuntik dari sabuknya dengan lengan kanan dan dialihkan ke lengan kiri, setelah mana alat itu mulai berputar, begitu cepat putarannya sehingga La Rubia tak dapat mengikutinya dengan matanya. Lalu makhluk tadi mengarahkan alatnya kedirinya; Lengan La Rubia terangkat tanpa dikehendakinya dan penumpang Betebedi itu menusukkan penyuntik pada ujung jari tengah tangan kanan saksi. La Rubia terus mengamatinya ketika penyuntik hampir dipenuhi dengan cairan yang tampaknya adalah darahnya sendiri. Ia tak tahu dengan tepat bagaimana darah itu diambil karena ia tak merasa sakit, dan tak ada bekas apa pun setelah itu.

Makhluk itu kemudian menunjuk ke dinding dan melukis…. rupanya dengan darah La Rubia tadi….. tiga lingkaran merah yang diimbuhi dengan tanda seperti huruf L.

Setelah adegan jalan raya yang ramai dipertunjukkan La Rubia dengan suatu cara “dilempar ke luar” dan jatuh ke atas jalanan dekat seberang setasiun bis Paciencia. Nyonya Granchi mengira ia mungkin telah di-teleport-kan (Teleportasi = Pengalihan gaib seseorang atau benda) ke tempat itu, tepat seperti apa yang mungkin berlangsung pada awal pengalaman La Rubia yaitu di-teleport-kan ke dalam Betebedi itu. Di atas tanah ia menjumpai dirinya sedang berdiri di sebelah salah satu robot tersebut. Segala barangnya ada padanya, bahkan tasnya juga, yang tak ada padanya ketika berada dalam Betebedi.

Setelah mendarat dan mengamati sekelilingnya La Rubia melihat ke arlojinya yang berhenti, pada jam 2.20 pagi. Ia membalikkan badan dan mengetahui bahwa makhluk yang mengiringinya agaknya telah lenyap. Manakala ia melihat ke atas dilihatnya sesuatu yang rupanya adalah dasar sebuah balon raksasa warna timah tapi cuaca masih gelap, dan tanpa adanya tanda-tanda atau lubang apa pun. Benda itu naik makin tinggi ke udara hingga ia tak menampak apa-apa lagi.

Nyonya Granchi bertanya pada La Rubia apakah ia mengetahui adanya saksi lain siapa pun. Ia membilang ya, seorang pria telah bercerita bahwa ia melihat sebuah Betebedi malam itu tapi La Rubia menyangsikan kesaksian orang itu karena pria yang diduga saksi itu adalah seorang pemabuk terus menerus.


(Sumber: Liberty 1461, 5 September 1981)

USO, Mereka Muncul Dari Dasar Laut




CERITA-CERITA makhluk asing ternyata tak melulu berhubungan dengan luar angkasa tapi juga dasar laut. Konon, jauh di kedalaman laut yang gelap pekat terdapat wujud-wujud asing yang diyakini serupa makhluk ET (extraterrestrial). Jika ET berkendaraan UFO, makhluk-makhluk laut ini bepergian dengan USO (Unidentified Submerged Object).

Seperti halnya UFO, fenomena yang satu ini juga masih jauh dari jangkauan pemahaman manusia. Bahkan, cerita-cerita kemunculan USO sangat jarang terdengar dilaporkan dibanding UFO. Sejauh ini beberapa negara yang cukup rajin menerima laporan USO adalah Greenland, Eslandia, Norwegia, dan Swedia.

Adalah Bengt Gustafsson, seorang letnan kolonel AL Swedia, yang paling banyak mencurahkan perhatian pada USO. Pada April 1988, contohnya, ia telah mencatat 30 kasus kemunculan USO di perairan Eropa.

Cerita tentang USO pertama kali muncul di tahun 1959. ketika itu, sejumlah tentara yang tengah bertugas dekat Kolobrzerg di pantai Polandia, melihat perubahan ombak laut yang begitu dahsyat. Tiba-tiba dari tengah laut muncul benda atau pesawat aneh berbentuk segitiga sama sisi. Setiap sisinya berukuran sekitar 4 meter.

“Pesawat aneh ini sesaat terbang mengelilingi barak kami, tetapi kemudian melesat pergi,” kata seorang tentara melapor kepada atasannya.

Peristiwa serupa rupanya terjadi di Norwegia pada tahun yang sama.

Suatu malam, seorang pria bernama Lorentz Johnson sedang berjalan pulang ke rumahnya di Skomsvoll dengan menyisir pantai laut Namsenjorden. Mendadak dari arah laut terdengar deburan ombak luar biasa besar. Belum habis rasa herannya, tiba-tiba dari permukaan laut melayang sebuah benda aneh berwarna kemerahan. Bentuknya seperti cerutu dan berjendela. Ukuran panjangnya, menurut perkiraanJohnson, sekitar 30 meter. “Benda kecil itu tiba-tiba menjatuhkan dua buah pesawat berukuran yang lebih kecil,” kata Johnson. Sayangnya, kejadian yang dilihat Johnson tidak didukung saksi mata lainnya. Hanya saja, sejumlah penduduk mengatakan bahwa pada malam itu mereka memang mendengar seperti ada bunyi sebuah pesawat yang terempas kuat.

Pada akhir Februari 1963, sekitar 30 mil dari pantai utara Norwegia, sebuah pesawat aneh yang sedang melayang di ketinggian 1.500 meter tertangkap radar kapal AL Inggris. Dari sebuah perhitungan, pesawat aneh itu diperkirakan berukuran panjang 30-40 meter.

Saat itu, awak kapal segera mengirim jet untuk mengejar benda asing tersebut hingga berjarak 10-15 mil. Namun, tiba-tiba, radar mencatat adanya penukikan tajam benda tersebut ke arah laut dengan kecepatan sangat tinggi. “Benar-benar sangat tinggi. Di luar kecepatan yang mampu dicapai manusia,” kata seorang awak menjelaskan.

Di kedalaman laut, aktivitas USO juga pernah teramati manusia. Pada Juli 1970, beberapa penyelam profesional Alcocebre di Tenggara Spanyol kedalam laut 8-10 meter melihat sebuah benda metalik berbentuk silinder. Bentukan asing di dasar laut itu berusaha mereka angkat, tetapi ternyata sangat berat. Keesokan harinya, para perenang itu kembali ke lokasi tersebut dengan peralatan yang lebih komplet. “Sayang, benda misterius itu telah raib,” ungkap mereka dalam sebuah pertemuan.

Kisah USO yang paling menggemparkan adalah yang terjadi di Laut Mediterania, tepatnya di Le Brusc, pelabuhan antara Marseilles dan Nice di Prancis Selatan. Pada suatu malam di bulan Agustus 1962, tiga nelayan menemukan benda serupa “kapal selam” yang tengah meluncur pelan di atas permukaan laut. Anehnya, dari permukaan laut muncul makhluk-makhluk aneh yang kemudian melompat ke kabin kapal. Makhluk-makhluk yang mereka gambarkan sebagai “manusia katak” itu tidak memberikan respons apa pun ketika salah seorang nelayan berusaha memanggilnya lewat pengeras suara.

Menurut cerita para nelayan tersebut, setelah semua makhluk ganjil itu masuk ke dalam kapal, kapal itu tiba-tiba berputar dan melayang. Gerakan seperti itu menciptakan kilatan cahaya merah dan hijau. Namun, kata mereka, tiba-tiba sebuah cahaya putih bersinar terang dan menutupi kedua cahaya yang telah muncul sebelumnya.”

Cahaya itu ternyata juga tak bertahan lama. Selang beberapa waktu, seberkas cahaya lain berwarna jingga menutupi tubuh kapal itu. Kehadiran cahaya tersebut seiring dengan gerakan kapal yang berputar makin cepat, untuk kemudian terbang menembus langit. “Anehnya, selain gemuruh ombak, kami tidak mendengar suara apa pun dari benda aneh itu,” kata seorang di antara nelayan tersebut menjelaskan.

Berkembangnya cerita-cerita USO seiring hadirnya laporan-laporan perihal UFO belakangan menimbulkan pertanyaan sederhana. Apakah USO merupakan fenomena yang tak terpisah dari UFO? Artinya, USO kemungkinan merupakan misi rahasia dari makhluk-makhluk luar angkasa yang khusus beroperasi di perairan.

Boleh jadi itu benar. Ada dugaan, UFO dirancang makhluk-makhluk pintar tersebut untuk serba bisa. Selain dapat terbang melesat di angkasa, alat angkut itu bisa beroperasi di dasar lautan. Di sepanjang pantai Italia, kabarnya aktivitas USO banyak dilaporkan seiring kemunculan berita-berita tentang UFO.

Dugaan ke arah itu makin diperkuat dengan pernyataan seorang opsir kapal Queensland Star yang tengah mengarungi Lautan Hindia. Menurut pengakuannya, pada 18 September 1991, ia melihat benda yang diduga UFO terbang sangat cepat dan menukik menembus laut.

Pengalaman Lorentz Johnson di Skomsvoll, mungkin, juga menjadi pembenaran atas anggapan itu. Dua pesawat kecil yang dijatuhkan kapal yang melayang rendah di permukaan Laut Namsenjorden bisa jadi adalah misi-misi UFO untuk menyelidiki lautan.

Popular Posts