Jumat, 24 Januari 2020

Pengalaman UFO-Alien Encounters Mbak X

Wawancara oleh Anugerah Sentot Sudono

(Sumber dari FB Group BETA-UFO)

(Berikut adalah kesaksian Mbak X yang tidak mau dipublikasikan identitasnya)

Surabaya 1994-1996

Pada suatu malam di waktu SMP Mbak X pernah melihat
UFO dari jarak yang cukup dekat dari atap genteng lantai 2 rumahnya. UFO tersebut berbentuk bola bercahaya terang seperti cahaya bulan dan berwarna oranye yang sangat terang, sama sekali tidak mengeluarkan suara dan menyorotkan cahaya
yang menyilaukan ke arahnya. Karena takut Mbak X meloncat
turun ke bawah dan bersembunyi di balik dinding, ketika mengintip tahu-tahu bola bercahaya itu sudah tidak ada. Anehnya Mbak X tahu-tahu terbangun di kamarnya dan hari sudah pagi. Mbak X sama sekali tidak punya ingatan pergi ke kamarnya.
Setelah kejadian itu hidup Mbak X berubah, banyak peristiwa-peristiwa aneh yang dialaminya. Mbak X mengingat pernah berjumpa dengan mahluk-mahluk yang tinggi dan berkulit yang bercahaya.
Pada kejadian yang lain di suatu malam pada saat Full Blood Moon atau Bulan Merah, pada saat itu cuaca cerah dengan sedikit awan dan banyak bintang yang terlihat. Pada jaman itu orang-orang tua kerap membunyikan kentongan dan panci untuk menolak bala. Namun malam itu terasa berbeda bagi Mbak X. Ketika dia sedang tidur dia merasa tubuhnya seperti tergelitik seperti di aliri listrik dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia merasa lumpuh dan tidak bisa menggerakkan anggota badannya. Jantungnya berdebar keras, dia ketakutan dan dia merasa ada sesuatu atau seseorang yang mendekati tempat tidurnya.
Dia berusaha membuka matanya tapi tidak bisa. Dia tidak bisa bergerak sedikit pun. Tiba-tiba dia merasa tubuhnya seperti terbang, terasa ringan, seluruh tubuh seperti tergelitik, dan seolah-olah mengambang. Kemudian pandangannya gelap, dan dia terbangun keesokan harinya dalam perasaan yang tidak enak. Dia merasa ketakutan dan gelisah, kemudian dia menyadari ada bekas-bekas titik-titik di lengannya. Bekas-bekas itu bukan cakaran kuku atau goresan tapi 3 titik di lengan kanannya.
Setelah kejadian itu dia terkena cacar, di lingkungannya hampir setengah dari anak-anak di sekitar situ terkena cacar air. Namun cacar air yang diderita Mbak X ini cepat sembuhnya dan tidak mengenai wajah sedikit pun, hanya punggung, tangan dan paha.
Pada kejadian yang berikutnya, di malam yang cukup cerah (kondisi cuaca cerah, dingin dan berangin) Mbak X berada di atas genteng rumahnya pada saat dia melihat 2 titik cahaya yang saling berkejaran satu dengan yang lain. Kemudian salah satu cahaya mendekati rumahnya, dan dia baru menyadari bahwa yang dia lihat itu sejenis UFO dengan bentuk seperti buah almond, ukurannya cukup besar tapi tidak sebesar pesawat Boeing, tidak bersuara, dan seluruh permukaannya seperti
dilapisi bahan metalik yang mengeluarkan cahaya. Mbak X langsung turun dan berlari ke bawah dan mendapati ibu dan adiknya yang sedang tidur di depan TV. Mbak X berusaha keluar dari rumah untuk menghampiri pos penjaga di dekat rumahnya
namun ternyata di luar rumahnya tidak ada siapa-siapa. Kemudian salah satu UFO tersebut melewati jalan di depan rumahnya dan berhenti di atas kepalanya pada saat itu Mbak X
sama sekali tidak bisa bergerak. Setelah itu yang diingatnya adalah terbangun di pagi hari di depan TV bersama ibu dan adiknya, mereka semua ternyata bangun kesiangan.
Setelah peristiwa itu Mbak X tetap mengalami pengalaman-pengalaman aneh termasuk berjumpa dengan mahluk-mahluk tinggi yang bercahaya. Kemudian dari Surabaya Mbak X pindah ke Bogor.
Bogor Februari 2017
Pada waktu itu Mbak X pulang kantor dengan motor (kondisi cuaca panas, cerah dan sedikit berawan), rumahnya dekat dengan lapangan Angkatan Udara jadi dia sudah terbiasa
melihat Helikopter dan yang sejenisnya. Pada saat pulang menuju rumah, di lahan kosong kompleks terlihat di langit malam terlihat ada cahaya yang berjalan dan kemudian berhenti, Mbak X
kemudian memberhentikan motornya. Cahaya tersebut lalu bergerak zig zag dan kemudian diam kembali, kemudian cahaya tersebut bergerak semakin menurun dan seolah-olah membesar.
Karena cuma sendirian, Mbak X memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ke arah rumahnya.
Namun pada malam harinya terjadi kejadian yang aneh. Pada saat itu Mbak X dan suaminya beranjak hendak tidur malam dia melihat sebuah cahaya oranye yang sangat terang seperti
lampu sorot menyinari kamar dari arah jendela. Mbak X berusaha bersembunyi dan merasa sangat takut namun dia tidak tahu kenapa. Jantung Mbak X berdebar keras, kemudian dia
mendengar suara dengungan bzzzz seperti suara lebah yang sangat besar, tiba-tiba sebuah bola bercahaya muncul di kamar tidurnya. Mbak X melihat bola bercahaya tersebut memancarkan panas, bersinar sangat menyilaukan dan juga berdenyut, seperti sedang men-scan mereka berdua. Bola bercahaya itu seperti melakukan sesuatu di kepala Mbak X, karena kepalanya terasa panas bahkan di pagi harinya. Dan setelah itu dia mengalami sakit migrain seharian penuh.
Mbak X dan anaknya juga beberapa kali mengalami "kehilangan ingatan" kapan dia tidur karena tahu-tahu sudah bangun kesiangan. Anak Mbak X pernah melihat bayangan bergerak di dapur, dan beberapa benda juga berubah posisi. Anak Mbak X juga beberapa kali tidak sadar mengapa tahu-tahu bisa tidur
di lantai padahal sebelumnya tidur di kasur.
Mbak X juga pernah mendapat pesan dari mahluk-mahluk UFOnaut tersebut yang isinya bahwa Bulan kita bukan kepunyaan manusia Bumi, bahwa mahluk-mahluk tersebut punya tujuan tertentu, bahwa setiap ras/spesies punya tujuan tertentu, ada tujuan/kepentingan yang lebih besar dari yang bisa dimengerti manusia, mereka sering berbicara mengenai Pohon Kehidupan, yaitu tempat segala sesuatunya dimulai.

* * *

Selasa, 21 Januari 2020

Black Sun Effect (BSE), mirip piring terbang tapi bukan UFO


Belakangan ini ada beberapa laporan yang diduga adalah UFO diberitakan di media massa. Tercatat ada dua kasus yang hampir mirip, yakni siswa mengarahkan kamera ponselnya ke matahari dan merekamnya sebagai video lalu terlihat ada bintik hitam menyerupai bentuk piring terbang sedang bergerak-gerak di tengah-tengah matahari. Media kemudian memberitakannya sebagai penampakan UFO di daerah tersebut. 

Kasus pertama sempat diberitakan sekitar tanggal 4 Juni 2010 di Kendari.  Siswa SMP Negeri 9 Kendari waktu itu memperlihatkan hasil video benda terbang tidak dikenal (UFO) yang kemudian menjadi pemberitaan hangat disejumlah media termasuk televisi swasta. UFO yang terlihat dalam rekaman video tersebut menyerupai piring dikelilingi sinar berwarna pelangi (lihat gambar 1 di bawah ini).


Gambar 1. Video BSE di Kendari
Kasus kedua yang serupa terjadi di Bangka Belitung awal Februari 2011. Sebuah benda asing di duga UFO terekam kamera HP seorang siswi SMP N 2 Pemali, kabupaten Bangka, propinsi kepulauan Bangka-Belitung selama kurang lebih 8 menit 36 detik bernama Mela Sintia ( 14 thn ) sekitar pukul 11.30 WIB di halaman belakang sekolah. Kejadian bermula ketika Mela mencoba mengabadikan halo matahari ( matahari bercincin pelangi ) menggunakan HP-nya. Setelah memotret beberapa kali, Mela dikejutkan dengan kemunculan obyek yang diduga UFO yang bergerak-gerak zig-zag agak cepat dan sesekali menghilang dari pandangan di area halo matahari tersebut. (lihat gambar 2) Videonya bisa dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=4k_a1BzeUDk
 

Gambar 2. Video BSE dari Bangka Belitung

Sebenarnya apa yang direkam oleh para pelajar itu bukanlah UFO melainkan sebuah anomali hasil kamera yang disebut dengan istilah Black Sun Effect (BSE). Black sun effect adalah bintik hitam yang terlihat pada kamera karena pixel sensor kamera menerima cahaya terlalu berlebihan sehingga terjadi “pixel inversion”, artinya yabng seharunya terang justru menjadi gelap. Contoh BSE bisa dilihat di video ini http://www.youtube.com/watch?v=SGwU2LF0VRA
 

Gambar 3. Black sun effect
Kamera foto atau video memiliki sensor di dalamnya yang mengubah cahaya menjadi sinyal elektronik. Jika obyek yang terpotret sangat terang, maka sensor itu akan mengalami masalah, dan pixel yang menerima cahaya berlebihan itu menjadi tidak berfungsi dengan baik. Ini mengakibatkan terbentuknya obyek berupa titik hitam.

Ini juga menjelaskan mengapa orang yang mengambil gambar atau video, tidak bisa melihat objek hitam itu dengan mata telanjang. Mereka beralasan bahwa silau, tapi sebenarnya memang tidak ada. Mereka hanya bisa melihat obyek itu lewat kamera ponsel. Jika obyek hitam itu adalah sebuah obyek besar yang sedang terbang di udara, maka pasti mereka juga bisa melihatnya secara langsung.  Justru karena obyek hanya bisa dilihat lewat kamera ponsel, maka bisa disimpulkan bahwa obyek itu adalah sesuatu yang berasal dari kamera itu sendiri.

Kemudian, titik hitam pada kamera itu akan terbentuk di wilayah yang paling terang dari sebuah objek, dalam hal ini adalah di tengah matahari. Ini juga menjelaskan mengapa objek hitam itu selalu terlihat berada di tengah matahari, bahkan ketika kamera bergeser-geser.

Abu Mashud dari BETA-UFO juga pernah melakukan pengujian black sun effect ini dengan memotret matahari dengan kecerahan berbeda, ada filter kaca mobil 30% dan membandingkan menggunakan 2 kamera berbeda, GStar Q82, CMOS VGA dan SE K850i, CMOS 3MP. Dari kedua jenis sensor, mestinya sama, tapi dari sisi lensa dan teknologi pembuatannya jelas berbeda sehingga kualitas kamera juga berbeda dan sangatlah berpengaruh pada gambar yg dihasilkan. Menurut Abu Mashud, beberapa jenis HP, misalnya Nexian, type apapun, kalau memotret benda bercahaya terang akan menghasilkan BSE. Memang itu kerugian pakai HP China, tidak boleh terlalu banyak cahaya, tapi juga tidak boleh kekurangan cahaya. Kalau kelebihan cahaya, walau dari lampu halogen, akan muncul BSE, sedangkan kalau kekurangan cahaya, hasil fotonya akan pucat. Tidak semua kamera akan menghasilkan BSE, misalnya seperti yang di uji oleh Abu Mashud, kamera JVC GZ-MG750, hasilnya tidak muncul BSE.

Dengan adanya informasi serta hasil pengujian ini, diharapkan masyarakat atau media akan bisa mengetahui apakah black sun effect ini dan tidak serta merta dianggap sebagai penampakan fenomena UFO. Kini semakin banyak orang memiliki ponsel berkamera, tak terkecuali pelajar sekolah. Kadang mereka melihat fenomena yang menarik di angkasa, seperti halo matahari dan kemudian memvideonya. Mengarahkan kamera ke matahari yang bersinar terang bisa merusak kamera tersebut. Atau jika kemudian terjadi “pixel inversion” maka akan muncul black sun effect ini. Ketidaktahuan akan menyebabkan orang menduga itu adalah UFO, padahal bukan.

Salam,
Nur agustinus



Popular Posts