Sumber: Suara Merdeka, Senin, 8 Desember 1997
ACAPULCO - Piring terbang sudah sejak lama dikenal sebagai
desain aerodinamis yang menjadi pilihan makhluk asing luar angkasa
(ET - extra terrestrial) berkunjung ke Bumi, seperti umumnya
diketahui para penggemar fiksi ilmiah dan UFO (unidentified
flying objects - benda-benda terbang tak dikenal).
Tetapi, mengapa harus menggunakan piring terbang dan bukan,
misalnya, ''sendok teh terbang?'', ''piring saji terbang?'', atau
''ayam karet terbang?'' Jawaban atas pertanyaan itu, menurut para
pakar UFO internasional, adalah murni karena alasan aerodinamika.
Bentuk aerodinamika itu bisa diwujudkan asalkan, tentu saja,
kita punya teknologi yang jauh lebih maju dibanding teknologi
yang kita punyai saat ini. Para pakar itu berkumpul pada Kongres
II UFO Dunia di Acapulco, Meksiko, akhir pekan ini.
''Dengan menggunakan sistem propulsi (tenaga penggerak) aerodinamik
bermagnet, maka sebuah pesawat piringan simetris memang sungguh-sungguh
masuk akal,'' kata Stanton Friedman, seorang fisikawan nuklir
yang pernah bekerja mendesain roket untuk kontraktor-kontraktor
pertahanan.
''Dengan sistem itu, Anda bisa mengubah arah dan memperkuat
daya magentik untuk mengionisasi (terurai menjadi ion) udara dan
saling berhubungan dengan medan-medan magnetik dan elektronik,''
kata dia kepada Reuters.
Bukan Hal Ganjil
Makalah Friedman ''Piring Terbang Memang Kenyataan'' Jumat
pekan lalu menjadi salah satu pokok penting konferensi ini. Konferensi
ini menghadirkan banyak para penyelidik serius serta para pembicara
yang menjangkau ''Di luar data,'' kata Friedman mengakui.
Namun, kata dia, ''Soal piring terbang ini bukan masalah yang
ganjil atau aneh.''
Piring terbang barangkali bukan sesuatu yang unik bagi sebuah
peradaban yang sudah berulang kali berkunjung ke bumi. Namun,
lebih banyak merupakan konsep desain universal yang digunakan
oleh banyak makhluk luar angkasa. Mereka ini mungkin saja sudah
membentuk semacam federasi galaksi untuk mengamati berbagai kekejaman
penduduk bumi sambil mengembara di ruang angkasa.
''Ada karakteristik tertentu yang terdapat dalam kinerja kendaraan
terbang,'' kata Friedman. ''Yakni, kemampuan manuver yang lengkap
sehingga dapat menghindari berbagai masalah. Keinginan akan adanya
sebuah pesawat yang dapat berhenti dan berbalik dengan sangat
cepat. Pesawat terbang tidak bisa bergerak seperti itu,'' paparnya.
''Kedua, piring terbang diciptakan karena pemakainya ingin
dapat mendarat di kawasan yang tidak terlalu luas, sehingga pesawat
ini bisa pergi ke mana saja,'' kata dia. ''Bentuk pesawat ini
nyaris tak terjangkau radar. Sedikit mirip dengan siluman.''
Pembicara lain, Robert O Dean, mengatakan, piring terbang sudah
lama mengunjungi makhluk bumi. Dia menunjukkan, sejumlah bentuk
lingkaran bulat di atas kepala yang muncul pada lukisan Yesus
dari era Renaisans membuktikan hal itu.
Dia kemudian memaparkan berbagai gambar seni, termasuk lukisan
gua berusia 20.000 tahun dari Prancis selatan. Dalam lukisan ini,
piring terbang muncul di antara mastodon.
''Secara aerodinamis, piring terbang adalah bentuk ideal untuk
bisa melayang di atmosfer,'' kata Dean. ''Teknologi lebih lanjut
dari itu bakal mendesain piring terbang karena bentuk ini memang
sempurna. Kenyataannya, sel darah manusia juga berbentuk seperti
piring.''
Namun, kata dia, tentu saja tidak semua UFO adalah piring terbang.
''Makhluk luar angkasa pastilah menggunakan pesawat raksasa
dengan panjang 24 sampai 30 km, seperti sebuah rokok raksasa,''
kata Dean. ''Banyak pula yang pernah melihat bentuk bulat.''
Di luar atmosfer bumi, kata dia, bentuk kendaraan tidak lagi
penting.(rtr-gn-52)
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkan...
-
Seorang pilot Angkatan Udara Italia saat menyelesaikan misi pengintaiannya, dalam perjalanan kembali ke pangkalan di Treviso, melihat dan se...
-
Saat UFO Menghancurkan Pesawat yang Menyerangnya Ditulis oleh: Ansh Srivastava Diterjemahkan untuk Infoufo Network. Dikenal sebagai “ Perist...
-
Dilaporkan oleh Sdr. Kevin ke Nur Agustinus (BETA-UFO Indonesia), 18 Februari 2020 melalui inbox messenger. Tulisan telah diedit seperluny...
-
Kompas, Senin, 4 Agustus 1997 Mungkin Ada Kehidupan di Luar Bumi San Francisco, Minggu Richard Hoover saat memberi ceramah di IU...