Kompas, Kamis, 26 September 1996
SEJAK bulan Agustus lalu usaha mencari kehidupan di luar angkasa
giat kembali, terhangatkan oleh laporan ditemukannya tanda-tanda
di Mars pernah hidup mikroba primitif. Para ilmuwan terpacu untuk
melakukan eksplorasi jarak dekat bukan hanya ke Planet Merah Mars
tetapi juga ke Europa, bulan Planet Jupiter, yang memiliki kemungkinan
sebagai tempat kehidupan.
Persamaan kedua dunia, Mars dan Europa, adalah air, prasyarat
untuk kehidupan, paling tidak di jagad yang kita kenal ini.
Permukaan Mars sekarang ditutupi padang pasir merah yang ditebari
batu dan banyak indikasi menunjukkan milyaran tahun lalu pernah
dialiri air yang membentuk kanal-kanal dan mengisi danau-danau
besar.
Tidak ada tanda-tanda pasti di Mars masih ada air cair yang
mengalir di permukaannya. Sedangkan penutup kutubnya yang ber-es
tersusun terutama dari karbon dioksida.
Tetapi Europa seluruhnya tertutup air, dalam bentuk padat berupa
es atau cairan, yang diperkirakan kedalamannya di beberapa tempat
mencapai 100 kilometer. Dibandingkan dengan kedalaman lautan di
Bumi sekarang paling dalam 13 kilometer.
Ada kesulitan bagi sebuah kehidupan ruang angkasa di Europa
karena permukaannya berupa tanah kosong beres. Tetapi kemudian,
para ilmuwan menduga Jovian, bulannya Europa, memiliki inti panas
dan bagian dalam kawasan airnya berupa lautan luas gelap yang
dipenuhi oleh bentuk kehidupan asing yang diam-diam sudah berevolusi
selama milyaran tahun.
Sedemikian besarnya daya tarik aspek biologi Europa, bahkan
sebelum dipublikasikan temuan mengenai Mars, para ilmuwan sudah
merencanakan menyelenggarakan pertemuan untuk mendiskusikan kehidupan
janggal yang mungkin ada di sana dan mereka melobi agar diselenggarakan
misi eksplorasi baru ke Jovian.
Nah, keinginan itu bertambah kuat dengan adanya berita ditemukannya
tanda-tanda kehidupan di Mars setelah para ahli menyelidiki batuan
meteor asal Mars yang terlontar ke bumi.
''Luar biasa,'' kata Dr John R Delaney, ahli oseanografi dari
Universitas Washington yang ikut ambil bagian dalam persiapan
konferensi mengenai Europa, mengomentari temuan itu.
''Mengenai Mars kita membicarakan mengenai bukti fosil. Tetapi
di mana ada sumber panas yang hidup dan cairan, di sana berpotensi
ada organisme hidup sekarang,'' kata Delaney lebih lanjut.
Dr Joseph A Burns, seorang ahli planet senior dari Universitas
Cornell, yang memimpin panel nasional yang menetapkan tujuan eksplorasi
ruang angkasa, mengatakan semua ahli setuju setelah Mars, Europa
kandidat selanjutnya dalam sistem tatasurya yang memiliki kehidupan
atau menyimpan fosil makhluk hidup yang tersisa. Sudah bisa dipastikan
Europa calon pasti jika ingin mencari organisme hidup saat ini,
bukan sekadar fosil makhluk hidup.
Keinginan mengeksplorasi bulan Jovian berkembang dengan cepat,
kata Dr Burns dalam satu wawancara. ''Simpanlah dalam pikiran
bahwa Europa tidaklah sedemikian kecil,'' kata Burns, sambil menyebutkan
radiusnya kurang lebih separuh dari Mars. Artinya ukurannya secara
kasar sama besarnya dengan bulannya Bumi.
Energi planet
Selama beberapa puluh tahun, kalau pun bukan berabad-abad,
spekulasi mengenai adanya kehidupan di luar Bumi difokuskan pada
permukaan planet-planet dan dengan acuan prasyarat adanya kehidupan
bukan hanya air tetapi juga atmosfer dan sinar matahari sebagai
sumber energi dasar maupun pelarian dari dinginnya es luar angkasa.
Tetapi sebuah temuan akhir abad 20 ini menunjukkan Bumi yang
diliputi ekosistem yang gelap selama milyaran tahun menarik energi
dari planet bukannya dari sinar matahari. Pertanyaan selanjutnya
yang menggelitik, apakah Bumi termasuk unik dalam perkembangannya
yang seperti itu.
Di Bumi, ekosistem yang tanpa cahaya matahari berada di kegelapan
lautan dalam. Ekosistem itu ditemukan tahun 1977 di kawasan Kepulauan
Galapagos, sepanjang palung gunung berapi bawah laut menembus
kedalaman laut. Di dunia yang berbeda itu hidup berbagai jenis
fauna seperti kerang raksasa dan tebaran cacing bercangkang putih
yang panjangnya bisa mencapai tiga meter.
Rupanya ekosistem gelap-gulita itu dihidupkan oleh mikroba
kecil yang hidup dari bahan kimia dan panas inti Bumi yang terlepas
sepanjang celah gunung berapi. Mikroba itu memegang peranan yang
sama dengan tanaman dalam dunia terang sinar matahari.
Petunjuk genetik menunjukkan mikroba seperti itu adalah nenek
moyang bentuk kehidupan paling awal di Bumi ini. Mikroba yang
menyukai panas itu ditemukan tersebar luas, hidup bukan hanya
di air panas pada dasar lautan juga hidup di kawah gunung berapi
maupun dalam minyak bumi di kedalaman perut Bumi. Mikroba itu
berkecenderungan hidup di tempat-tempat yang sangat panas dan
bertekanan tinggi, seperti di kawasan bawah tanah itu.
Tahun 1992, Dr Thomas Gold dari Universitas Cornell berpendapat
mikroba itu ada di mana-mana, di seluruh lapisan kulit Bumi beberapa
ribu meter, hidup di cairan yang mengisi pori-pori, celah, pecahan
batuan, dan hidup dari bahan kimia maupun panas inti Bumi sendiri.
Ia menghitung total jumlah biosfer tersembunyi ini mungkin menyamai
atau melebihi kehidupan di permukaan Bumi. (IHT/sur)
Kamis, 26 September 1996
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Dilaporkan oleh Sdr. Kevin ke Nur Agustinus (BETA-UFO Indonesia), 18 Februari 2020 melalui inbox messenger. Tulisan telah diedit seperluny...
-
Saat UFO Menghancurkan Pesawat yang Menyerangnya Ditulis oleh: Ansh Srivastava Diterjemahkan untuk Infoufo Network. Dikenal sebagai “ Perist...
-
Kompas, Senin, 4 Agustus 1997 Mungkin Ada Kehidupan di Luar Bumi San Francisco, Minggu Richard Hoover saat memberi ceramah di IU...
-
Seorang pilot Angkatan Udara Italia saat menyelesaikan misi pengintaiannya, dalam perjalanan kembali ke pangkalan di Treviso, melihat dan se...
-
Komunitas BETA-UFO (singkatan dari Benda Terbang Aneh - Unidentified Flying Object) mengucapkan dirgahayu ke-76 untuk Republik Indonesia. ...