Rabu, 22 Januari 1997

Dosen UI raib 6 bulan, kembali dari alam gaib

Ada pengalaman yang bisa digolongkan pada kisah abduction. Tidak dikatakan kalau UFO yang menculik, hanya dikatakan bahwa yang menculik adalah orang bunian (makhluk halus). Kisahnya dimuat di majalah Liberty 1860, 21-31 Desember 1994, halaman 24-25.


DOSEN UI RAIB 6 BULAN, KEMBALI DARI ALAM GAIB

Enam bulan suaminya raib tak karuan rimbanya. Kini, Nurvidas (26) merasa bahagia karena suaminya, Ir. Abdul Aziz telah kembali dari alam gaib. Tempat tinggal keluarga itu di Jl. Singgalang no. 7 Cimanggis, Bogor. Jadi kalau ada yang ingin tahu lebih banyak tentang kebenaran ceritanya, bisa bertanya langsung ke sana.

Sejak mahasiswa Aziz telah menjadi anggota Mapala UI dan pernah bersama almarhum Norman Edwin menakhlukkan Gunung Mount Everest tahun 1991 serta puncak Rinjani dan Jaya Wijaya. Pada hari Jum'at padi, 20 Mei 1994, seperti biasa Aziz pait ke mushola Nurul Iman untuk sholat berjemaah. Sekitar pukul 05.00 ia meninggalkan rumah mengenakan baju putih bergaris-garis hitam dengan celana abu-abu. Sebelum berangkat ke mushola, sudah merupakan kebiasaan Aziz melakukan pengajian dan sholat pendahuluan di rumah. "Ma, saya ke mushola dulu ya.." ujar Aziz pada istrinya kala itu. Keluar dari rumah, Aziz membawa kunci cadangan dan istrinya tidak lelap kembali.

Anehnya, sampai jam 10 pagi, Aziz tidak kembali. Aziz juga membawa sarung dan cuma memakai sandal jepit. Istrinya mengecek ke mushola namun dikatakan bahwa Aziz pagi itu tidak datang ke sana. Segera saja keluarga dan masyarakat mencari Aziz yang hilang. Tempat mengajar Aziz juga dihubungi, begitu juga keluarga Aziz di Jakarta. Karena tidak ketemu, istrinya melaporkan kehilangan sang suami ke Polsek Cimanggis.

Nurvidas kemudian menghubungi berbagai paranormal. "Mereka umumnya mengatakan suami saya diculik makhluk halus yang disebut orang bunian, tetapi sangat sulit untuk dikembalikan ke alam nyata," ujar Nurvidas. Kebanyakan paranormal itu minta imbalan yang tidak sedikit namun tidak membawa hasil. Beberapa kali dikerjai dukun, membuat Nurvidas pasrah. Terkahir, setelah membaca majalah Liberty, Nurvidas mengetahui ada paranormal yang bernama H. LeoKullit, yang beralamatkan di Jl. Cempaka Putih Tengah 33-C no.8, Jakpus. Menurut paranormal itu, Aziz diculik makhluk halus atas perintah seorang dukun yang menerima order dari seorang pelanggan. Pelanggan tersebut adalah seorang janda yang tergila-gila pada kesuksesan Aziz. Dosen itu disembunyikan di sebuah tempat di tengah hutan. Ia tidak sadar dengan apa yang terjadi pada dirinya. "Karena kuatnya ilmu itu, membuat Aziz lupa diri dan sulit untuk kembali ke rumahnya," kata paranormal itu.

Selama sebulan Nurvidas melakukan komunikasi dengan paranormal itu. Tak sampai sebulan kemudian, tiba-tiba Aziz pulang secara utuh ke rumah orangtuanya dengan kondisi memperihatinkan sekali. Ia lupa tentang dirinya dan ia tidak tahu siapa yang mengantar dirinya kembali ke rumah. Ia juga tidak tahu kemana saja selama 6 bulan itu dia berada. Hal itu masih menjadi misteri sampai berita ini diturunkan.


Diskusi:
Mungkinkah Ir. Abdul Aziz hanya mengaku-ngaku bahwa dia tidak sadar atau lupa dengan keberadaan dirinya selama 6 bulan?
Benarkah apa kata paranormal bahwa Ir. Abdul Aziz diculik makhluk halus?
Mungkinkah Ir. Abdul Aziz diculik oleh makhluk halus atau kalau diluar negeri dianggap diculik alien?

Minggu, 12 Januari 1997

Fenomena ET dan UFO dalam Film tak Lagi Satu Dimensi

Kompas, Minggu, 12 Januari 1997

DARI berbagai teka-teki yang ada dalam kehidupan manusia, teka-teki tentang kedatangan makhluk dari planet lain ke planet Bumi hingga saat ini belum terjawab. Meskipun telah berbagai upaya dilakukan untuk mengungkapkannya, tiadanya bukti nyata membuat keberadaan makhluk yang kemudian digeneralisasikan sebagai ET (extra terrestrial being) dan UFO (unidentified flying object) itu terus menjadi teka-teki.
Misteri inilah yang menarik industri film untuk membuat penafsiran masing-masing tentang ET dan UFO tersebut. Sejak tahun 1955 sampai akhir abad ke-20, sudah ratusan film maupun film seri bertemakan fenomena UFO dibuat dalam berbagai judul. Ada This Island Earth (1955), War of the World (1953), dan terakhir adalah film sukses Independent Day (1996) serta serial X-Files di televisi.
Apa yang menarik dari pembuatan film-film tersebut? Jika disimak sejak dari This Island Earth sampai Independent Day pendekatan cerita terhadap fenomena UFO ternyata nyaris sama, yaitu didasarkan pada kekhawatiran manusia di planet Bumi terhadap makhluk-makhluk asing dari planet lain.

Pada tahun 1950-an sampai 1970-an, penggambaran makhluk ET dan UFO bahkan terbilang sangat mengerikan. Makhluk-makhluk ET itu dalam War of The World, misalnya, digambarkan bisa masuk dan menguasai tubuh manusia seperti halnya roh yang masuk ke tubuh manusia. Mereka bisa sembuh dengan cepat sekali jika dilukai, bahkan ada yang digambarkan tidak mempan ditembak. Penggambaran fisik mereka pun tak ubahnya gambaran setan yang mengerikan. Misalnya, mempunyai semacam tanduk di kepala yang bisa melilit seperti dalam film Species, atau kepalanya tampak seperti bentuk otak manusia.

Penggambaran mengerikan tersebut terjadi karena pada masa-masa itu memang pemahaman manusia mengenai UFO dan ET belum banyak. Pengalaman beberapa nara sumber yang merasa dirinya diculik makhluk ET, diterjemahkan menjadi gambaran makhluk ET yang jahat.
Bagaimana dengan gambaran sekarang?

Beruntunglah insan-insan perfilman sekarang ini karena sudah cukup banyak organisasi yang secara khusus berusaha memahami fenomena ET dan UFO tersebut. Jumlah pengakuan saksi yang semakin banyak, penggambaran yang semakin beragam, mulai mengarah pada suatu gambaran yang lebih baik tentang fenomena ET dan UFO. Steven Spielberg barangkali bukan sineas pertama yang mau mendengarkan nara sumber dalam fenomena tersebut secara mendalam. Akan tetapi Spielberglah yang dengan sangat berhasil menampilkan sosok ET yang bersahabat dengan manusia.
Pendekatan ET yang lebih bersahabat itu cukup berpengaruh terhadap cara pandang sineas-sineas lain terhadap fenomena UFO dan ET. Meskipun demikian, penggambaran sebagai makhluk jahat memang tetap dominan, antara lain karena unsur konflik dan aksi menjadi modal utama banyak pembuat film untuk menarik pemirsa. Film Alien dan The Abyss, misalnya, cukup sukses mempertegas citra makhluk ET yang jahat dan bermaksud menguasai bumi. Akan tetapi unsur penyeimbang yang memperlihatkan pendekatan seperti Spielberg pun mulai bermunculan, misalnya film Coneheads, Fire in The Sky dan Alien Nation.

***
 
JIKA melihat perkembangan film bertemakan UFO dan ET akhir-akhir ini, perubahan memang sudah banyak terlihat. Dalam banyak serial, contohnya Alf, makhluk ET dan fenomena UFO sudah sering ditampilkan sebagai makhluk yang sangat bersahabat dengan manusia. Makhluk angkasa luar, dalam beberapa film, juga sudah biasa ditampilkan secara komedi.

Hal itu tak bisa dilepaskan dari peran para saksi dan peneliti ET dan UFO dari seluruh bagian dunia yang umumnya berupaya menumbuhkan persepsi bahwa makhluk ET dan UFO adalah makhluk yang berusaha untuk bersahabat dengan manusia di bumi. Konon tamu-tamu dari luar angkasa itu tidak bermaksud untuk menguasai bumi, tetapi berusaha mempelajari kehidupan di Bumi untuk menjaga kelangsungan hidup spesies mereka di rumah asalnya.

Bila kemudian film Independent Day menampilkan kembali ET sebagai makhluk yang mempunyai sifat agresif-destruktif dan penggambaran makhluknya dibuat cukup mengerikan, itu agaknya bagian dari upaya bisnis untuk menghadirkan kembali kengerian dan aksi di tengah penonton yang saat ini barangkali sudah banyak berubah pendapat mengenai makhluk ET dan UFO. Mudah pula untuk ditebak, bahwa kecenderungan untuk menampilkan kembali gambaran UFO dan ET seperti tahun 1960/1970-an agaknya akan terlihat kembali pada beberapa waktu mendatang.

Bagaimanapun penggambaran makhluk ET dan UFO di layar bioskop dan layar TV, kini penilaian masing-masing penonton terhadap fenomena UFO dan ET sudah tidak lagi satu dimensi. Dengan demikian, histeria massa terhadap tayangan bertemakan UFO dan ET sebagaimana pernah terjadi pada tahun 1950-an lewat siaran radio Invasion From Mars sangat kecil kemungkinannya akan terjadi lagi.

Di luar tayangan film, berbagai informasi sekitar fenomena UFO dan ET kini juga semakin mudah dijumpai. Informasi-informasi itu jelas akan membantu bagaimana "reaksi" penonton terhadap tontonan film bertemakan ET dan UFO. Anda boleh percaya atau tidak, yang jelas fenomena ET dan UFO sudah bukan menjadi otoritas dunia perfilman semata. Dia sudah menjadi bagian dari pengetahuan dan penelitian serius sejumlah orang. (Films in Review/oki)

Popular Posts