Sumber: Harian Kedaulatan Rakyat,
28 Oktober 1998
DI DALAM RONGSOKAN UFO
31 Mayat Makhluk Antariksa Ditemukan
NEW YORK (KR), Ilmuwan Rusia dilaporkan
telah menemukan bongkahan piring terbang (UFO) yang diselimuti
bongkahan es raksasa di Siberia secara tidak sengaja ketika mereka
mencari tambang uranium. Tabloid The News yang terbit di New York,
Senin, mengutip pernyataan ilmuwan Rusia Dr. Yuri Gortonin bahwa
penemuan rongsokan piring terbang berdiameter 50 yard adalah "penemuan
paling bersejarah di dunia".
"Selama bertahun-tahun ratusan ribu
saksi mata melaporkan telah melihat UFO dan bahkan ada yang mengaku
diculik makhluk ruang angkasa itu. Tapi kami telah menemukan UFO
yang sebenarnya. Inilah penemuan terbesar abad ini," kata
Dr. Yuri Gortonin, yang memimpin 22 anggota tim riset yang menyelidiki
fenomena UFO. Berdasarkan komputer 'scanning' dan foto ultrasonik,
menurut Yuri Gortonin, pada rongsokan piring terbang itu terdapat
31 mayat makhluk angkasa luar.
"Karena medannya sulit dan piring
terbang itu jauh terbenam di dalam bongkahan es raksasa, maka
kami baru bisa mengevakuasi mayat makhluk asing itu pada pertengahan
Desember mendatang," katanya. Berdasarkan penyelidikan awal
tim yang dipimpin Gortonin, piring terbang itu diduga jatuh di
Siberia karena "kecelakaan".
"Kemungkinan piring terbang itu
kehabisan bahan bakar dan terpaksa melakukan pendaratan darurat
di padang es yang membeku dimana suhu udaranya 50 derajat di bawah
no," katanya.
"Dugaan kami piring terbang itu mengalami musibah ketika
melakukan pendaratan darurat di Siberia sekitar 100 tahun lalu,"
lanjutnya.
Timbunan Es
Peralatan canggih yang digunakan untuk
menyelidiki rongsokan pesawat asing itu tidak mendeteksi adanya
kehancuran total piring terbang tersebut. "Jadi, kami perkirakan
makhluk asing itu tewas bukan karena benturan atau luka-luka,
melainkan membeku karena hawa dingin yang luar biasa," katanya.
Selama puluhan tahun piring terbang itu
tertimbun es dan setelah 100 tahun timbunan es tersebut mencapai
26 kaki ketebalannya. Pembongkaran bongkahan es raksasa tersebut,
menurut Gortonin, membutuhkan waktu beberapa pekan. Apalagi mereka
harus menggali dengan hati-hati supaya tidak menghancurkan rongsokan
piring terbang itu.
"Kita harus membongkarnya secara
bertahap dan secara perlahan, sehingga membutuhkan waktu. Tapi,
manakala semua pembongkaran itu selesai dilakukan, kami akan menggegerkan
dunia dengan temuan kami," demikian Dr. Yuri Gortonin. (*)
Selain di Harian Kedaulatan
Rakyat, berita tersebut juga dimuat di Harian Sore Surabaya Post
dan Harian Merdeka (semuanya tanggal 28 Oktober 1998). Untuk Harian
Merdeka, berita tersebut berjudul: Piring Terbang Berisi 31 ET Ditemukan
di Siberia.
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Dilaporkan oleh Sdr. Kevin ke Nur Agustinus (BETA-UFO Indonesia), 18 Februari 2020 melalui inbox messenger. Tulisan telah diedit seperluny...
-
Saat UFO Menghancurkan Pesawat yang Menyerangnya Ditulis oleh: Ansh Srivastava Diterjemahkan untuk Infoufo Network. Dikenal sebagai “ Perist...
-
Kompas, Senin, 4 Agustus 1997 Mungkin Ada Kehidupan di Luar Bumi San Francisco, Minggu Richard Hoover saat memberi ceramah di IU...
-
Seorang pilot Angkatan Udara Italia saat menyelesaikan misi pengintaiannya, dalam perjalanan kembali ke pangkalan di Treviso, melihat dan se...
-
Komunitas BETA-UFO (singkatan dari Benda Terbang Aneh - Unidentified Flying Object) mengucapkan dirgahayu ke-76 untuk Republik Indonesia. ...