Sumber: SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Nopember 1998
Banyuwangi, Pembaruan
Ribuan orang dari berbagai kota di Jawa Timur (Jatim) dan Bali,
Selasa (17/11) malam berdatangan secara bergelombang memadati
Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Mereka
memburu adanya benda bersinar di langit yang jatuh di wilayah
tersebut.
Kota paling ujung timur dari wilayah Jatim yang mulai 'terbebas'
dari aksi teror ninja mau pun pemeriksaan dari warga yang melakukan
pengamanan swakarsa di jalan-jalan raya, datang ke Karetan untuk
membuktikan adanya benda bercahaya terang warna kuning kebiruan
yang memancar dari tengah hutan jati, masuk wilayah Dusun Turain,
Desa Karetan.
Cahaya misterius yang dapat dilihat dari beberapa sudut desa
di kawasan Kecamatan Purwoharjo sejauh 1 km itu ada sejak dua
minggu terakhir. Semula, pancaran sinar terang tersebut disebutkan
warga seperti meteor yang jatuh dari langit dan menghujam di tengah
hutan jati. Bahkan karena Banyuwangi sedang dilanda keresahan
isu dukun santet, sinar misterius itu sempat diisukan sebagai
pusat kegiatan kelompok pembantai dukun santet yang disebut ninja.
Namun sesudah sekitar seribu penduduk umumnya laki-laki Desa
Karetan yang membawa perlengkapan aneka senjata tajam didampingi
sejumlah petugas Polsek Purwoharjo yang mengaku penasaran dan
ingin mengetahui wujud benda yang memancarkan sinar misterius
itu secara beramai-ramai, Minggu (15/11) malam sepakat melakukan
pencarian ke pusat cahaya.
Beberapa warga yang ikut dalam rombongan pencarian mengaku
tidak menemukan benda tersebut. Belasan wartawan dalam dan luar
negeri yang semula bertugas meliput sidang pengadilan delapan
tersangka pelaku pembantaian di Pengadilan Negeri Banyuwangi,
Senin (16/11) malam bersama-sama datang dan menyaksikan cahaya
tersebut. Kamerawan televisi luar negeri tampak mengabadikannya,
termasuk beberapa wartawan dalam negeri yang mengambil gambar
dengan tustel.
Kapolres Banyuwangi Letkol Pol Drs Edy Murdiono SH yang menyempatkan
datang ke Desa Karetan menduga, cahaya itu sebagai bagian dari
pecahan benda angkasa (meteror) yang jatuh beberapa waktu lalu.
Meteor yang jatuh tersebut bisa jadi merupakan benda pertama dari
meteor Lionids yang muncul dalam kurun waktu 33 tahun sekali.
''Bisa jadi, benda itu merupakan pecahan pertama meteor Linoids
yang belakangan diburu banyak astronom yang berkumpul di Pegunungan
Mongolia hingga Thailand Utara,'' ujarnya. (070)
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Dilaporkan oleh Sdr. Kevin ke Nur Agustinus (BETA-UFO Indonesia), 18 Februari 2020 melalui inbox messenger. Tulisan telah diedit seperluny...
-
Saat UFO Menghancurkan Pesawat yang Menyerangnya Ditulis oleh: Ansh Srivastava Diterjemahkan untuk Infoufo Network. Dikenal sebagai “ Perist...
-
Kompas, Senin, 4 Agustus 1997 Mungkin Ada Kehidupan di Luar Bumi San Francisco, Minggu Richard Hoover saat memberi ceramah di IU...
-
Seorang pilot Angkatan Udara Italia saat menyelesaikan misi pengintaiannya, dalam perjalanan kembali ke pangkalan di Treviso, melihat dan se...
-
Komunitas BETA-UFO (singkatan dari Benda Terbang Aneh - Unidentified Flying Object) mengucapkan dirgahayu ke-76 untuk Republik Indonesia. ...