GUNUNGKIDUL - Kasus hewan ternak mati misterius kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Setelah puluhan kambing mati diterkam hewan misterius di wilayah Kecamatan Tepus beberapa waktu lalu, dalam dua hari terakhir, belasan kambing di Desa Playen, Kecamatan Playen juga mengalami nasib yang sama.
Kepala Desa Playen, Surahno mengatakan dari laporan yang masuk ke desa ada dua lokasi yang diserang hewan liar. Pada hari Kamis dini hari 14 Desember terjadi di Dusun Mojosari, milik dua orang warga yakni Sudartono (42) dan Kromowiyarjo (80).
"Untuk Dusun Mojosari ada lima kambing yang mati, dan Dusun Bogor 2, ada enam yang dilaporkan mati," terangnya kepada wartawan, Jumat (15/12/2017).
Dijelaskannya, di tubuh kambing yang mati, ditemukan Ada luka cakaran di tubuhnya. Pihaknya masih berusaha untuk koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk mengetahui hewan yang menyerang ternak warga desanya tersebut.
"Untuk dini hari tadi menyerang ternak milik warga di dusun Bogor, kasusnya sama, ada luka di tubuh ternak. Namun tidak dimakan," bebernya.
Dari 11 hewan ternak yang mati misterius, rata rata ada kambing jenis gibas atau domba. Pihaknya juga meminta semua warga yang memiliki ternak untuk hati hati dan sering memeriksa kandang mereka.
"Padahal kandang kambing warga berada di Kompleks perkampungan. Jadi kami masih selidiki bersama warga," imbuh Surahno.
Sementara, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Suseno Budi mengatakan, pihaknya melalui UPT Puskeswan Kecamatan Playen sudah mendatangi lokasi kejadian. Tim juga sudah melihat kambing kambing yang mati misterius tersebut. "Namun kami belum bisa memastikan hewan yang menyerang kambing milik warga ini hewan apa," tandasnya.
(sms)
Sumber: Sindonews
Kejadian sebelumnya di bulan September 2017:
Sumber: Liputan6
Warga Gunungkidul kembali dihebohkan dengan matinya kambing-kambing milik salah seorang warga akibat serangan binatang buas. Kambing-kambing itu ditemukan mati dengan luka di leher dan kehabisan darah.
Suraji, pemilik kambing di Dusun Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengatakan, semua kambing miliknya mati di dalam kandang yang ada di tengah ladang sekitar 3 kilometer dari rumahnya. Kandang berukuran 4X6 meter itu diisi delapan ekor kambing dan seekor sapi miliknya.
"Dari delapan kambing, ada tujuh ekor yang dimangsa. Satu ekor luka di kaki dengan keadaan sudah lemas. Kalau sapinya enggak diserang," katanya, Minggu, 10 September 2017.
Ia mengaku telah berupaya keras agar kambing-kambing miliknya tidak dimangsa binatang buas dengan memasang pagar dari kayu dan bambu. Namun, upaya itu percuma. Kambing-kambing miliknya tetap dimangsa hewan liar yang meninggalkan bekas jejak kaki kecil.
Anehnya, sebagian besar tubuh kambing dibiarkan utuh. Hanya beberapa bagian tubuh saja yang dimangsa. Selain itu, terdapat luka khas di bagian leher yang membuat kambing-kambing itu kehabisan darah.
Baca juga di sini
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkan...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Diana Pasulka adalah seorang profesor di Departemen Agama dan Kajian Budaya di Universitas Carolina Utara di Wilmington, AS. Ia adalah penul...
-
Salah satu acara dalam Pekan Ufologi dan Antariksa #2 adalah lomba mewarnai untuk kategori PAUD dan TK. Bertempat di UFO Monument atau Kedai...
-
Ufologi adalah sebuah kajian mengenai fenomena UFO yang selama ini masih dianggap sebagai sebuah pseudoscience. Walau demikian ada upaya u...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Michael Masters, seorang profesor Biological Anthropology dari Montana Technological University, Butte, telah menulis buku berjudul "Id...