Emir melihat "obor" di Selat Bali
Apakah itu USO (Unidentified Submerged Object?)
Peristiwa ini terjadi ketika saya masih siswa SMA sekitar tahun 1992 atau 1994. Kami mengadakan kamp Pramuka Garuda (kamp pramuka) di Balekambang (dekat Selat Bali, Jawa Timur). Itu adalah kamp khusus yang diadakan khusus bagi mereka yang berpangkat tinggi di Pramuka. Dalam acara itu, saya harus melakukan sesi teknis sesuai pilihan saya. Jadi saya memilih teknik laut karena sangat familiar bagi saya.
Dulu saya pernah berlatih dengan marinir. Pada sesi akhir, kami harus lulus ujian. Tes tersebut dijadwalkan untuk berenang melintasi Selat Bali namun panitia kemudian membatalkannya karena gelombang laut yang tidak dapat diprediksi. Angin biasanya mengalir dari kiri ke kanan atau sebaliknya, tapi pada saat itu ada pusaran angin. Jadi tes kemudian diganti dengan sekoci mengikuti arus pusaran angin.
Kami tidak mendayung jauh, kami baru saja sampai ke pantai terjauh di sekitar Banyuwangi. Dan kemudian kami berbalik sampai Balekambang. Tiba-tiba, kami mendengar pelatih kami bernyanyi: "hantu laut ... kekasihku, aku merindukanmu siang dan malam ..." kami sangat ketakutan saat mendengarnya. Pelatih kami mengulangi lagunya lagi dan memeluk dadanya. Terkadang, dia mengganti kata-kata: Pandu laut ... kekasihku, aku merindukanmu siang dan malam.
Kemudian, dia menceritakan kepada kami bahwa pernah saat marinir menyeberangi Selat Bali, mereka melihat sekelompok obor. Saat dia berbicara, kami melihat air di bawah sekoci kami. Tapi dia memperingatkan kita untuk tidak melihat airnya. Kami mematuhinya dan mendayung perahu. Ia melanjutkan bahwa obor, berdasarkan cerita lokal, adalah semangat orang mati mengunjungi manusia hidup yang tinggal di antara Banyuwangi dan Bali. Berdasarkan legenda, Banyuwangi dan Bali merupakan satu daratan.
Sementara kami mengayuh perahu, seolah-olah kami melihat beberapa obor turun ke dalam air ... Bukan seperti manusia, itu seperti obor, yang bergerak ke air. Lalu kami bertanya kepada pelatih kami apakah itu obor seperti yang dia sampaikan kepada kami, dan dia mengiyakan. Kami melihat obor bergerak. Obor itu sendiri berjarak sekitar dua puluh langkah di depan kami. Di sana ada obor yang bergerak seperti naga. Ada banyak obor yang terlihat seperti yang dipegang orang untuk merayakan malam Suro. Formasi obor terlihat cukup lama. Api itu berwarna oranye. Obor obor melangkah maju dan mundur sama sekali dalam gerakan stabil. Dalam sekejap, obor hilang. Posisi obor-obor itu kemungkinan berada dalam posisi sekitar 5 atau 6,5 meter di bawah laut. Benda-benda bergerak makin dalam dan dalam, jadi nampaknya bukan orang. Saya pikir ada sekitar 20 obor dan itu makin lama makin dalam.