Sumber: https://www.kompasiana.com/sigitkamseno/masya-allah-saya-melihat-ufo_54f82786a333112e1f8b5092
Masya Allah, Saya Melihat UFO!
Ditulis oleh Sigit Kamseno pada tanggal 12 Maret 2014 di Kompasiana.
Bismillah, saya menulis ini dengan hati yang berat, dengan menyadari resiko yang akan saya dapatkan dengan mempublish hal ini di media sosial dimana kita tidak saling kenal, baik itu komentar negatif bahkan tuduhan-tuduhan tak pantas. Apalagi apa yang saya ceritakan merupakan hal yang seringkali dianggap Hoax.
Nafas saya sendiri merasa berat untuk menceritakan ini. Tapi saya betul-betul ingin berbagi. Saya hanya ingin rekan-rekan pembaca memahami, melihat lebih dulu track record tulisan-tulisan saya di Kompasiana, juga memahami apa yang ingin saya sampaikan. Saya berharap di antara rekan-rekan ada yang memiliki pengalaman serupa.
Kejadian ini sudah lama, sejak saya masih SD. Terjadi pada sekira tengah malam di bulan Ramadhan. Waktu itu saya dan teman-teman sedang shalawatan di Mushalla dekat rumah. Seorang teman yang mau buang air kecil ke luar berteriak melihat benda asing yang terbang rendah.
Kami, anak-anak SD yang berjumlah belasan itu, berlari ke luar mushalla dan takjub melihat sebuah benda bulat berwarna merah terbang lambat, turun dari ketinggian rendah ke kaki bukit di belakang kebun bambu. Bentuk benda itu seperti Lampu Utama Masjid Istiqlal yg besar itu. Bulat dan ada garis-garis seperti berlian. benda tersebut menyala redup berwarna merah. Terbang rendah pelan-pelan menuju ke kaki bukit. Ketinggiannya kira-kira setara dengan 5 kali menara listrik. Dari jarak sedemikian itu, benda tersebut tampak sebesar bulan.
Benda asing itu terus terbang pelan dan turun ke belakang kebun bambu, di kaki bukit Gunung Putri, Bogor. Dan yang membuat kami tercengang, ketika turun landing, ia membumbungkan asap, asapnya besar sekali, dan tiba-tiba kebun bambu tersebut menjadi sangat terang bercahaya kekuningan, sampai-sampai batang-batang pepohonan bambu terlihat tegas kehitaman dibalik cahaya benda asing tersebut yang turun jauh di kaki bukit sana.
Tak ada yang berani mendekat karena sudah tengah malam. dan tentu saja, anak kampung malam-malam tak ada yang membawa kamera.
Hingga kini, jika saya pulang ke rumah dan mengobrol dengan teman-teman, kami masih bisa ingat dengan jelas benda misterius tersebut, dan masih menyimpan pertanyaan benda apa yang kami lihat sewaktu malam itu.
Alam memang menyimpan misteri yang mahaluas.
Kita tidak tahu di alam semesta yang mahaluas ini, dalam dimensi ruang yang tak di ketahui batasnya, Tuhan Menciptakan misteri yang membuat dada terasa berat..
Semoga komentar hanya yang baik-baik..
amien..
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkan...
-
Diana Pasulka adalah seorang profesor di Departemen Agama dan Kajian Budaya di Universitas Carolina Utara di Wilmington, AS. Ia adalah penul...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Salah satu acara dalam Pekan Ufologi dan Antariksa #2 adalah lomba mewarnai untuk kategori PAUD dan TK. Bertempat di UFO Monument atau Kedai...
-
Ufologi adalah sebuah kajian mengenai fenomena UFO yang selama ini masih dianggap sebagai sebuah pseudoscience. Walau demikian ada upaya u...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Michael Masters, seorang profesor Biological Anthropology dari Montana Technological University, Butte, telah menulis buku berjudul "Id...