Militer AS telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mengalihkan, menyanggah, dan mendiskreditkan pengamatan UFO. Beberapa Minggu lalu, Sekelompok Wakil Rakyat, Anggota DPR dan Senat bipartisan (gabungan partai besar), dipelopori oleh Senator Kirsten Gillibrand, Martin Heinrich untuk Partai Demokrat dan didukung Senator Marco Rubio, Lindsey Graham, Roy Blunt untuk Partai Republik, mengajukan amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (dikenal dengan sebutan amandemen Gillibrand-Rubio) dan akan membuat Kantor Pengawasan, Pelacakan dan Resolusi Anomali (Anomaly Surveillance, Tracking, And Resolution Office--ASTRO), kantor yang bertugas mengumpulkan dan melaporkan data yang terkait dengan fenomena udara tak dikenal.
DPR dan Senat bipartisan sebagai Wakil Rakyat, memperhatikan bahwa publik berhak mendapatkan transparansi mengenai fenomena UFO--terutama mengingat implikasi keamanan nasional dan kegagalan intelijen, seperti kejadian 9/11. ASTRO akan menjadi bagian dari Departemen Pertahanan dan bekerja dalam koordinasi dengan Departemen Intelijen Nasional jika RUU tersebut disahkan. Untuk melakukan itu, mereka perlu mengangkat masalah ini di dalam Badan Pertahanan dan Intelijen AS sehingga mereka memiliki mandat untuk fokus tidak hanya pada apa yang terjadi di langit, tetapi juga menyampaikan temuan ini kepada publik secara transparan. Amandemen ini menandai momen penting bagi penelitian UFO. Selama ini Kongres tidak pernah mengusulkan untuk mengamanatkan cabang eksekutif untuk mengatasi fenomena tersebut, menuntut transparansi pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun kemarin, menindak lanjuti Laporan Awal UFO Pentagon kepada Kongres dan Memo Hicks 25 Juni lalu, Wakil Menteri Pertahanan AS, Kathleen Hicks merilis Memo baru yang mengarahkan pembentukan Kelompok untuk memimpin penyelidikan UFO pemerintah, Grup Sinkronisasi Identifikasi dan Manajemen Objek Lintas Udara (Airborne Object Identification and Management Synchronization Group--AOIMSG). Ini mungkin terdengar seperti kemajuan, sayangnya itu bukan apa-apa. Pada kenyataannya, jika melihat waktu rilis dan perbedaan framework yang terkandung dalam AOIMSG dan ASTRO, ini seperti langkah politik yang disengaja dan diperhitungkan oleh Pentagon untuk mendahului dan melemahkan RUU bipartisan yang bergerak melalui Kongres. Waktu rilis Pentagon terlihat sebagai upaya untuk mengambil angin dari pengajuan Amandemen Gillibrand-Rubio, yang saat ini sedang dirundingkan, sedang dalam negosiasi aktif ketika DPR dan Senat melalui Kongres berusaha untuk menyelesaikan tindakan pada Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) sebelum akhir tahun.
Framework yang berbeda. Dengan dukungan bipartisan, amandemen Gillibrand-Rubio secara signifikan akan memperkuat penyelidikan pemerintah terhadap UFO secara mendasar dan transparan. Terutama, undang-undang tersebut akan melakukan beberapa hal yang diabaikan oleh AOIMSG. Ini termasuk membentuk Kantor Pengawasan dan Resolusi Anomali dengan wewenang untuk mengejar sumber daya, kemampuan, aset, atau proses apapun dari Departemen dan Komunitas Intelijen untuk sampai ke dasar penampakan fenomena udara tak dikenal. Skema yang diuraikan dalam Memo Hicks terbaru memang menyebutkan UAP namun hal ini didefinisikan secara sempit, fokus AOIMSG terhadap UAP hanya ketika ditemui di area terbatas "Special Use Airspace", yaitu berada di wilayah udara yang dikendalikan dan terbatas, alih-alih penggunaan "Airborne" di AOIMSG secara implisit malah mempersempit dan membatasi data yang relevan. Tidak sesuai dengan jangkauan wilayah dan definisi UAP yang tertuang dalam Amandemen Gillibrand-Rubio, yang juga fokus pada karakteristik UAP/UFO sebagai Objek transmedium (yang beroperasi di bawah air, di udara, dan di luar angkasa).
Amandemen tersebut akan mengamanatkan sebuah Pusat Komite Pengawasan yang mencakup sejumlah ahli nonmiliter dan beberapa akademisi sipil, terdiri atas para ahli dari NASA, FAA, the National Academies of Sciences, the head of the Galileo Project at Harvard University, the director of the Optical Technology Center at Montana State University, the Scientific Coalition for UAP Studies, and the American Institute of Astronautics and Aeronautics. Kongres juga akan mengamanatkan pelaporan reguler, keterlibatan dengan sekutu asing, dan upaya terkoordinasi untuk meneliti atas kemungkinan mereplikasi teknologi UFO.
Keseriusan ini penting karena dalam beberapa pengarahan tertutup dan rahasia, UFO diyakini sebagai kendaraan paling canggih yang dikendalikan secara cerdas baik itu dari segi manuver, propulsi, dan asal usul yang eksotis. Amandemen ini juga memperhatikan bahwa UFO juga memiliki minat khusus pada platform nuklir militer dan di sekitar wilayah yang berteknologi tinggi, dan tentu saja AOIMSG tidak akan melakukan hal-hal ini. Dengan dibentuknya AOIMSG, Pentagon mencoba untuk mengalihkan dan menghindari mandat untuk prioritas terhadap UFO, kewajiban untuk melaporkan insiden UFO, tim lapangan respon cepat, analisis ilmiah, laporan tahunan tidak rahasia yang akan mencakup daftar topik tertentu (termasuk insiden UFO-nuklir, efek kesehatan dan biologis, dll), briefing rahasia rutin terhadap Pusat Komite Pengawasan, panel penasihat sipil. Ada upaya serius dalam birokrasi Pemerintah Amerika untuk menghambat transparansi yang sedang berlangsung, untuk meniadakan perlunya undang-undang untuk memberikan lebih banyak otoritas, sumber daya, serta tindakan pemerintah untuk secara aktif mengumpulkan dan menganalisis laporan-laporan insiden UFO ini secara transparan.
Mengingat sudah 70 tahun upaya Pemerintah AS dalam menutupi, mengabaikan dan mengintimidasi personel militer yang melaporkan insiden UFO, muncul keresahan dan kekhawatiran publik, bahwa AOIMSG tidak akan melakukan penelitian dan pelaporan terkait UFO secara transparan. Pentagon dengan AOIMSG tidak mungkin mengubah pendekatan mereka, kecuali Kongres memaksakan perubahan dan tindakan nyata melalui amandemen Gillibrand-Rubio. Memo Hicks mengenai AOIMSG bukanlah proposal legislatif, ini adalah tindakan administratif oleh pejabat Eksekutif. Publik Amerika mulai melakukan gerakan mendorong Wakil Rakyat yang lain supaya mendukung amandemen Gillibrand-Rubio.
Respon Lue Elizondo terkait pembentukan AOIMSG: