Rabu, 15 Februari 2023

Jessie Roestenberg dan Dua Anaknya Melihat UFO Jarak Dekat Yang Ada Alien di Dalamnya

Jessie Roestenberg

Pada tahun 1954, seorang wanita Inggris bernama Jessie Roestenberg mengaku telah melihat piring terbang berwarna aluminium berbentuk cakram, melayang di atas pondoknya di dekat Staffordshire. Dia juga melihat dua sosok Nordik yang sedang duduk di dalam pesawat.

Jessie Roestenberg, istri seorang pemuda Belanda bernama Tony tinggal bersama dua putra dan putri mereka di sebuah pondok kecil di Vicarage Farm, Ranton, dekat Staffordshire, Inggris. Itu adalah daerah yang sangat terpencil, dan mereka tidak memiliki listrik dan pipa ledeng dalam ruangan.

Pada 21 Oktober 1954, sekitar pukul 16:45, dia berada di dalam rumahnya bersama putrinya yang berusia 2 tahun, Karin. Kedua putranya, Anthony (8) dan Ronald (6) sedang bermain di luar di taman. 

Kisah ini sangat menghebohkan pada masanya dan membuat bebeapa media terterik untuk mewawancarainya. Pengalaman Jessie yang menakjubkan ini terkadang disebut juga sebagai “Jessie Roestenberg UFO Encounter 1954” atau “1954: Jessie Roestenberg and Sons’ UFO Encounter”.

Dalam dunia ufology, pengalaman ini termasuk dalam jenis penampakan “Close Encounters of the 2nd Kind” atau CE-2, yaitu penampakan dalam jarak dekat dengan saksi atau bukti lain (sighting with tangible or others eyewitness proof).

Saat itu, Jessie yang bertempat tinggal di Vicarage Farm, sedang berada di dalam pondok kecilnya, dan kedua anaknya sedang berada di halaman luar.

Kisah menakjubkan itu berawal ketika Jessie mendengar suara seperti api yang berkobar. Jessie segera keluar rumah untuk mencari tahu darimana asal suara aneh itu.

Ketika ia membuka pintu, dia melihat kedua anaknya yang sedang di halaman depan rumah berteriak, “Ibu.. ibu.. ada piring terbang!” sambil mereka menunjuk ke atas pondoknya.


Jessie tak percaya, kemudian ia berjalan ke samping pondoknya agar dapat melihatnya. Dan benar saja, ia melihat sebuah objek besar berbahan logam metalik berbentuk mirip topi Meksiko. Objek itu berwarna perak mengkilat dan terbang mengambang diam di atas pondoknya.

Ia mendeskripsikan, objek itu memiliki kubah pada bagian atasnya, dan ada kaca pada salah satu sisinya. Jessie mengaku bahwa ia melihat dua makhluk di dalamnya dan berpostur manusia (humanoid).  Jessie tak tahu ruangan apa tempat kedua makhluk itu menatapnya. “Mungkin tempat itu semacam cockpit”, ujar Jessie.

Jessie menggambarkan bahwa fisik keduanya sebagai manusia yang cantik rupawan, itulah yang membuatnya hingga kini tak dapat melupakan parasnya. Makhluk humanoid itu memilki bentuk muka berbentuk oval dengan rambut yang panjang berwarna emas. Mereka mengenakan pakaian mirip sweater ketat berwarna biru muda.

Objek itu melayang diatas pondoknya dengan posisi agak miring terhadap Jessie, itu sebabnya Jessie dapat melihat kedua makhluk humanoid tersebut di dalamnya, dan membuat kedua makhluk itu juga bisa melihatnya.

Jessie bisa melihat mereka dengan cukup jelas, sehingga terlihat bahwa bagian wajah mereka mirip dengan bentuk wajah manusia, sedangkan kepala mereka bentuknya lebih elips atau lonjong.

Selama perjumpaan itu Jessie sangat takjub tak terkira hingga ia merasa seperti lumpuh karena ketakutan. Selain itu menurut Jessie, perjumpaan mengerikan tersebut seakan membuat waktu berhenti. Bahkan Jessie tidak tahu sudah berapa lama dia melihat objek itu.

Dalam keadaan terpana, lalu Jessie ingat kedua anaknya. Sesaat, dia memandangi kedua anak laki-lakinya yang juga melongo karena takjub. Dan ketika Jessie melihat kembali ke objek tak dikenal itu, UFO melesat pergi dengan cara terbang melingkar tiga kali di udara, dan kemudian melesat ke langit.

Jessie masih tak percaya dengan apa yang telah ia lihat, dan ia menanyakan kepada anak-anaknya, kemana objek itu melesat pergi? Mereka berdua menunjuk ke sebuah titik kecil di langit.


Sesaat mereka bertiga diam terpaku, karena tak mempercayai kejadian menakjubkan yang hanya mereka alami bertiga, suami Jessie saat itu tak dirumah karena sedang bekerja.

Ia takut karena menganggap mungkin saja saat itu ia mengalami halusinasi, hingga ada kemungkinan bahwa benda itu adalah senjata canggih dari Uni Soviet (kini Russia) yang masih perang dingin dengan pihak barat ketika itu.

Karena takut atas kejadian yang awalnya tak dapat diterima akal sehatnya, maka Jessie menyuruh anak-anaknya kembali masuk ke dalam pondok dan bersembunyi di bawah meja dapur hingga suaminya pulang dari kerja. Ia menggingat kejadian itu ketika diwawancara, dan menganggap bahwa hal itu lucu pada saat itu.


Keberanian Jessie untuk menceritakan pengalamannya yang dianggap “gila” ini memang kontroversial. Tapi menurutnya tidak mengapa, karena ia menceritakan kejadian yang sesungguhnya dan ia mengalaminya dengan nyata.

Sejak tahun itu dan di tahun-tahun berikutnya, berita ini masuk ke beberapa surat kabar Inggris dan program televisi lainnya. Jessie juga diundang dalam bebeapa talkshow di radio.


Hingga tahun 1970-an, Jessie juga masih diwawancarai oleh stasiun televisi setempat (lihat video dibawah) tentang kronologi kejadian tersebut, dan ia tetap berpendirian pada kisahnya yang sangat menakjubkan bagi dirinya, bahkan ketika wawancara sesudah itu.

“Saya tak memperdulikan pendapat orang lain, karena saya dan anak-anak saya yang mengalaminya, dan itu nyata. Kami ditertawakan dan itu sangat memalukan pada waktu itu”, jelas Jessie.

Beberapa orang ahli gerak tubuh kembali melihat dan meneliti wawancara Jessie di Youtube. Semua ahli itu menyatakan bahwa dari gerak tubuh dan intonasi suaranya, menyatakan bahwa apa yang dialami Jessie adalah nyata. Beberapa indikasi itu terlihat ketika ia berucap melihat objek terbang, matanya melirik keatas.

Jessie Roestenberg dikenal sebagai wanita yang jujur, baik dan penyabar. Sebagian besar orang dari seluruh dunia mempercayai cerita Jessie ini. 





Popular Posts