Jumat, 15 Desember 2017
Benda asing jatuh di Bengkulu, 27 Oktober 2015
Sebuah benda asing dilaporkan jatuh dari langit lalu meledak di sekitar Desa Pelalo, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Senin (26/10/2015) sekitar pukul 19.30 WIB.
Benda yang diselimuti api jatuh dan meledak di kawasan hutan dan perbukitan Desa Pelalo, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong.
Ledakan keras tersebut sempat mengagetkan warga Rejang Lebong dan beberapa kabupaten tetangga.
Wartawan KOMPAS TV yang menyusuri ledakan hingga siang ini menceritakan bahwa saking kerasnya ledakan itu membuat sejumlah rumah penduduk bergetar hebat padahal berjarak beberapa kilometer dari sumber ledakan.
"Rumah bergetar dan kaca-kaca rumah penduduk pecah," demikian wartawan KOMPAS TV melaporkan dari lapangan.
Hingga siang ini aparat TNI dan wartawan KOMPAS TV masih menuju sumber ledakan.
Pasi Intel Kodim Rejang Lebong Kapten Botani yang memimpin pencarian titik ledakan menyebutkan, pencarian yang dilakukan hingga pukul 03.00 WIB dini hari itu tak membuahkan hasil. Benda itu hingga kini masih misterius.
"Kami telah melakukan penyisiran di daerah perbukitan dan kawasan hutan, tetapi belum menemukan benda apa yang terjatuh itu," kata Kapten Botani via sambungan telepon, Selasa (27/10/2015) seperti dikutip Kompas.com.
Dia menjelaskan, pencarian dilakukan dengan melibatkan unsur TNI-Polri dan dibantu masyarakat. "Pencarian terhadap benda asing itu akan terus dilakukan," kata dia.
Jatuhnya benda asing berukuran besar diselimuti bola api itu memunculkan banyak persepsi masyarakat. Ada yang menduga itu adalah batu meteor, tetapi ada juga yang berspekulasi bahwa benda itu adalah pesawat.
Menjawab pertanyaan tersebut, Botani menyebutkan, kemungkinan kecil jika benda asing itu adalah pesawat terbang, tetapi kemungkinan besar bahwa benda tersebut adalah meteor.
Sebelumnya juga, otoritas Bandara Fatmawati, Bengkulu, menyebutkan bahwa tidak ada penerbangan malam atau pesawat komersial yang melintas di wilayah itu.
"Tidak ada penerbangan malam atau saat benda asing itu meledak di wilayah itu, baik ke Bengkulu maupun provinsi tetangga," kata Subari, petugas di Bandara Fatmawati.
Popular Posts
-
Pada tahun 1985-1986, Sinar Harapan menerbitkan 3 buku komik berukuran besar tentang UFO. terjemahan karya Jacques Lob (naskah) dan Robert ...
-
Di tahun 1980an, ada banyak buku dan majalah UFO berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Tanadi Group. Salah satunya adalah dalam bentuk s...
-
Willy Soeharly Willy Soeharly, warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kepada BETA-UFO bahwa ia memiliki foto-foto artifak yang d...
-
Pekan Ufologi dan Antariksa #2 berlangsung tanggal 5 dan 6 Oktober 2024 dalam rangka ikut memeriahkan World Space Week (4 – 10 Oktober 2024)...
-
Ketentuan baru dari NDAA menyatakan bahwa semua catatan harus dipublikasikan 25 tahun setelah pembuatannya kecuali jika lembaga menginginkan...
-
Salah satu acara dalam Pekan Ufologi dan Antariksa #2 adalah lomba mewarnai untuk kategori PAUD dan TK. Bertempat di UFO Monument atau Kedai...
-
Pameran Ufologi UNKNOWN ENCOUNTERS Kurator: Irene Agrivina Seniman: Nur Agustinus PEKAN UFOLOGI DAN ANTARIKSA World Space Week 2023 9 - 16...
-
Diana Pasulka adalah seorang profesor di Departemen Agama dan Kajian Budaya di Universitas Carolina Utara di Wilmington, AS. Ia adalah penul...
-
Ufologi adalah sebuah kajian mengenai fenomena UFO yang selama ini masih dianggap sebagai sebuah pseudoscience. Walau demikian ada upaya u...
-
Michael Masters, seorang profesor Biological Anthropology dari Montana Technological University, Butte, telah menulis buku berjudul "Id...