Kamis, 21 Maret 2019

Temuan dan kesimpulan Crop circle di Yogyakarta

Dilaporkan oleh Nur Agustinus, 3 Februari 2011
Tim BETA-UFO Indonesia
Hari Minggu, 30 Januari 2011, tim BETA-UFO yang terdiri dari Nur Agustinus, Radityo Djadjoeri, Bondan Ph, Abu Mashud, Alex Satrio, Don Dendron dan seorang temannya meninjau langsung ke lokasi crop circle di Berbah, Sleman dan Piyungan Bantul. Berikut beberapa temuan yang diperoleh BETA-UFO dari hasil observasi dan wawancara.

Temuan di lokasi CC1-11 (Berbah Sleman):

1. Suara nging-nging

Basori mendengar suara nging-nging sekitar jam 4 sampai 5 pagi (setelah
subuh) sekitar hanya semenit dan saat jam 7 pagi sudah melihat ada pola
terbentuk di sawah milik kakeknya tersebut (yang diwawancara tim BETA-UFO).

2. Lingkaran hanya satu rumpun yang rebah

Ada satu lingkaran besar yang ternyata lebarnya hanya 20 cm dan ini hanya satu rumpun padi yang rebah. Posisi lingkaran ini adalah setelah lingkaran paling luar yang lebarnya 1,5 meter. Lingkaran yang tergolong tipis ini merupakan lingkaran kedua (seakan sebuah "border" dengan dua lapis, yang satu tebalnya 150 cm dan satu lagi di sebelah dalamnya hanya 20 cm). Apa yang menarik dari lingkaran yang lebarnya hanya 20 cm ini? Ternyata yang rebah hanya satu rumpun saja dan tidak ada jejak kaki saat pertama kali ditemukan. Sampai saat inipun tidak ada jejak kaki karena lingkaran yang lebarnya hanya 20 cm ini tidak bisa dilewati. Jika melewatinya pasti akan merusak rumpun padi di sebelah-sebelahnya (kiri dan kanannya). Menjadi agak sulit dibayangkan jika manusia yang membuatnya secara manual, hanya merobohkan satu rumpun padi tanpa mengganggu rumpun di sampingnya. Lebar 20 cm tentu sulit untuk dilalui, menginjak tanah sawah yang cenderung mudah ambles.

Lihat gambar di bawah ini untuk mengetahui lingkaran yang anya lebar 20 cm namun cukup jelas terlihat sebagai sebuah "border" di bagian dalam lingkaran yang paling luar.

Crop circle di foto dari atas


Temuan di lokasi CC2-11 (Piyungan, Bantul):

1. Bekas masih ada

Banyak orang yang mengatakan bahwa percuma datang ke lokasi crop circle di Piyungan Bantul karena sudah dipanen. Tapi ternyata ada temuan yang menarik, yaitu masih ada bekas di ladang berupa perbedaan warna antara padi yang rebah dengan yang tidak. (Lihat gambar)

Bekas masih kelihatan

2. Padi yang rebah lebih segar

Sisa-sisa padi yang telah dipanen, menunjukkan adanya perbedaan antara yang rebah (crop circle) dengan yang tidak. Uniknya yang rebah ini kondisinya lebih baik daripada yang tidak rebah. Yang tidak rebah sudah kecoklatan dan kering, sementara yang rebah masih ada bagian yang masih hijau. (lihat gambar)

Ada perbedaan

Kesimpulan tim BETA-UFO:
Crop circle di Berbah, Sleman dan Piyungan Bantul adalah bukan buatan manusia.

Popular Posts