Investigasi Crop Circle di Jogotirto, Berbah, Sleman
Investigator : Abu Mashud & Bondan
Waktu Start : Senin, 24-01-2011 jam 07:00
Obyek : Crop Circle pada tanaman padi muda.
Kondisi tempat : 5
(lima) petak sawah basah (sedikit air).
Letak obyek : Menempati 5 (lima) petak sawah dengan
batas-batas sbb :
Sisi Timur :
kira-kira 20meter terdapat Jalan Raya Krasakan, Jogotirto.
Sisi Selatan :
kira-kira 100meter terdapat Tower SUTT 150KV.
Sisi Barat :
terdapat sawah yang masih luas.
Sisi Timur :
kira-kira 20meter terdapat kebun kacang panjang.
Tepat di atas obyek terdapat jaringan SUTT memotong
tengah obyek.
Enam meter dibawah sawah terpendam pipa pertamina dengan
patok.
Lokasi Geografis :
Koordinat : ........
Dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman.
Pemilik sawah :
Berdasarkan penuturan Bp. Adirejo warga Rejosari, pemilik
sawah.
1. Joyo Sumarto
2. H. Daldiri
3. Giran
4. Jumilan
5. Mustar
6. Adirejo (sawah tidak ikut terkena obyek)
Bentuk Obyek : Lingkaran bulat penuh dengan simbol-simbol
didalamnya. Sehingga membentuk formasi Muladhara (dari Julius Perdana) dengan
tambahan 2 (dua) bulatan di sebelah Timur dan Barat.
Diameter lingkaran luar sekitar 60 sd 70meter, lebar
kira-kira 1meter bulat penuh. Jarak lingkar luar dengan bulatan kira-kira
2meter dan diameter bulatan kira-kira 2,5meter.
Kondisi obyek : Dari pengamatan pagi hari sekitar jam
07:00 sebelum banyak orang datang.
Pengamatan hanya sebatas survei, bukan penelitian secara
detail.
• Batang padi roboh sebatas pangkal dekat akar (air)
searah jarum jam.
• Batang padi tidak ada yang patah maupun pecah.
• Batang padi tidak ada yang tenggelam dalam air maupun
lumpur.
• Tidak ada jejak kaki di lumpur, tetapi ada beberapa
(tidak banyak) jejak kaki di pematang yang kemungkinan jejak kaki pemilik sawah
dan panitia pengamanan pada saat melihat lokasi dan memasang tali plastik
(rafia).
• Pada batang padi maupun gabah tidak terlihat adanya
akibat panas.
• Kondisi batang padi roboh dan berdiri masih sama, sehat
dan segar.
• Tidak dirasakan adanya radiasi atau suhu yang berbeda
dibeberapa tempat.
• Tidak dirasakan adanya getaran atau suara aneh yang
mencurigakan.
• Sinyal Hand Phone maupun Radio VHF tidak ada pengaruh
(normal).
• Disekitar lokasi tidak ada hewan (tak terlihat hewan
berkeliaran) atau tumbuhan yang terpengaruh atau dicurigai adanya perubahan
fisik.
• Kondisi air dibutuhkan uji laborat, termasuk batang
padi dan gabah.
• Terdapat satu rumpun batang padi yang telah dicabut dan
sudah layu, batang dan daun kekuningan. Tidak diketahui asal batang padi dan
siapa yang mencabut.
Waktu Kejadian :
Sabtu Malam sd Minggu dini hari, tanggal 22/23-01-2011, diperkirakan antara jam
23.00 sd 05.00 disaat sudah sepi dan kemungkinan tidak ada orang lewat.
Cuaca saat kejadian : Malam gelap, tidak ada sinar
rembulan, tidak ada hujan, hanya mendung. Angin bertiup perlahan ke arah Timur.
Data jaringan SUTT : Tinggi Tower kira-kira 50meter
Sistem 3 (tiga) phase ganda, tegangan 150KV.
Jarak bentangan kabel kanan-kiri kira-kira 5meter.
Jarak bentangan kabel atas-bawah kira-kira 3meter.
Ketinggian kabel terbawah kira-kira 40meter.
*Status dan parameter tegangan dan arus saat kejadian
diperlukan rentang data tanggal 22-01-2011 jam 22.00 sampai tanggal 23-01-2011
jam 10.00. Untuk itu diperlukan koordinasi dengan PT PLN APJ Sleman (Selatan)
dan Klaten (Utara).
Full View : Pengamatan dari lokasi obyek hanya tampak
batang padi roboh dan berdiri, tidak ada bentukan simbol.
Pengamatan dari lokasi lebih tinggi, obyek tampak lebih
jelas dan detail terutama jika dilihat dari udara atau puncak bukit Gunung
Suru.
Wanwancara dilakukan dengan warga sekitar, antara lain :
1. Hedi, warga Rejosari sebagai anggota panitia keamanan.
(Foto).
2. Haryoko, warga Krasakan. (Video).
3. Adirejo, warga Rejosari sebagai pemilik sawah sebelah
selatan. (video).
4. Santo, warga Klaten, perbincangan soal Crop Circle dan
UFO.
5. Tidak sempat menanyakan namanya, Petugas Dinas
Pertanian Kec. Berbah.
Hasil Wawancara dan perbincangan :
1. Hedi, warga Rejosari sebagai anggota panitia keamanan.
(Foto). Hedi sempat diwawancara pada saat memasang pengumuman di pinggir jalan
raya, sekitar jam 07:15. Isi pengumuman adalah agar pengunjung tidak masuk
melewati batas supaya tidak merusak obyek maupun padi.
Hedi menyebutkan, pada malam saat kejadian bersama
temannya, gobrol diluar rumah sampai sekitar jam 23:30. hedi dan teman-temannya
tidak mendengar suara-suara aneh atau mencurigakan, juga tidak melihat adanya
cahaya, mungkin karena rumahnya agak jauh. Cuaca saat itu gelap kerena mendung,
listrik tetap menyala sampai hari berikutnya. Angin bertiup perlahan ke arah
Timur, sinyal HP maupun TV tidak ada yang istimewa.
Hedi menunjukkan hasil print out obyek yang di foto dari
Gunung Suru pada hari Minggu.
Menurut Hedi, obyek tak mungkin dibuat oleh orang iseng
dengan waktu cepat dan gelap.
2. Haryoko, warga Krasakan. (Video).
Haryoko diwawancara pada saat berada di puncak Gunung
Suru, sekitar jam 08:20 bersama warga dan pengunjung lain yang semakin banyak.
Haryoko adalah petani biasa tetapi punya kepedulian terhadap fenomena obyek
asing semisal UFO. Haryoko membawa selembar kertas dan spidol, sesekali
mengamati obyek dengan teliti dan mencocokkan lagi gambar yang telah dibuatnya
dengan jangka, sesekali berbincang dengan pengunjung lain untuk membetulkan
gambar yang kurang tepat. Haryoko tertarik mempelajari fenomena aneh karena
sering melihat tayangan TV.
Menurut Maryoko, pada malam minggu saat menonton TV
bersama keluarga, mendengar suara-suara ledakan seperti senjata atau petir.
Maryoko tidak menghiraukannya karena sudah sering mendengar tembakan TNI yang
sedang latihan di sekitar desanya. Dia juga menyebutkan, malam itu gelap dan
agak mendung.
Maryoko justru meyakini jika Crop Circle tersebut
merupakan hasil kreasi makhluk asing. Hanya saja dia bingung, bagaimana cara
membuatnya, karena jika pesawat turun akan terkena jaringan listrik. Setelah
wawancara saya cukupkan, wartawan dari MetroTV yang tadi ikut mendengarkan,
gantian mewawancarai dan merekamnya.
Saya (Abu) bersama sdr Bondan turun menuju lokasi sawah
yang telah dipasang garis polisi sekitar jam 10.00, sehingga semakin sulit
untuk memasuki area melewati garis polisi. Untuk melewatinya, harus ada ijin dari Kapolsek
Berbah.
3. Adirejo, warga Rejosari sebagai pemilik sawah sebelah
selatan. (video).
Wawancara dilakukan dekat dengan obyek sekitar jam 10:30,
Menurut pak Adi, pemilik sawah yang terkena obyek ada 5 (lima) petak dan 5
(lima) pemilik. Umurnya sudah sekitar 60th, namun secara lugu mengungkapkan
kepercyaannya, bahwa obyek tidak mungkin dibuat oleh manusia, apalagi angin
.... Hanya saja dia tidak tahu apa penyebabnya. Pak Adi juga tidak mendengar
apa2 pada malam minggu, karena sedang tidur dan jauh dari lokasi.
Hanya saja saat Sabtu sore, tidak ada tanda2 apapun,
normal seperti biasa, begitu pagi sekitar jam 08:00 nyampai disawah, sudah ada
org yg berkerumun dan mendapati hal seperti itu ... batang padi banyak yang
roboh.h jarum jam dan rapi, sehingga tidak percaya jika disebabkan oleh angin.
4. Santo, warga Klaten, perbincangan soal Crop Circle dan
UFO.
Pak Santo hanya sedikit menambahkan, walaupun sebenarnya
banyak perbincangan seputar UFO. Analisanya, siapa yg bisa membuatnya dalam
waktu singkat tanpa banyak jajak dan malam gelap, jadi tak mungkin manusia.
Kalau pesawat UFO, bagaimana dia turun atau mendekat, karena ada jaringan
listrik.
5. Tidak sempat menanyakan namanya, Petugas Dinas
Pertanian Kec. Berbah.
Bapak ini hanya memberitahukan bahwa dibawah obyek ada
pipa pertamina sedalam 6 meter. Bapak ini tidak terlalu memikirkan fenomena
Crop Circle, beliau hanya memperkirakan kerugian petani atas padinya yang
rusak.
Namun ada yang menarik dari pertanyaan Bapak ini terhadap
pak Adi, pemilik sawah.
Di sebelah barat ada gunung yang lebih tinggi dari Gunung
Suru berjarak sekitar 1Km dari lokasi, dan tampak beberapa rumah disana. Bapak
ini menanyakan, apakah ada tanda2 gunung itu “bengkah” (terbelah) ? Memang ada
tanda seperti terbelah, ada bagian yang tidak ada tanamannya. Namun menurut pak
Adi, hal itu sudah lama terjadi, dan bukannya terbelah, tetapi memang pohonnya
ditebangi dan sudah lama terjadi. Pak Adi juga menambahkan bahwa disekitar sisi
utara Gunung itu ada sebuah gua yang belum terbiasa dikunjungi, walau pak Adi
juga belum pernah mengunjunginya. Hanya informasi dari teman2nya saja.
Pada siang hari dalam perjalanan dari Berbah menuju Jogja
dan melewati Tegaltirto – Piyungan – Pager Gunung - Kota Gede, tidak terdengar
kabar atau menyaksikan adanya obyek Crop Circle kedua. Justru saat sampai di
Tegaltirto sekitar jam 11:30, menyaksikan matahari bersinar indah. Halo
matahari tampak jelas sekali, dan tidak lupa mengabadikannya.
Jogja, 24 Januari 2011
Ttd
Abu Mashud & Bondan
Foto & Video dikirim terpisah.